Dengan upgrade dari Juniper, XL Axiata meletakkan dasar untuk mendukung layanan 5G dan ekonomi digital Indonesia yang terus berkembang.
Platform perutean universal seri MX240, MX480, MX960, dan MX2020 Juniper mendukung jaringan transportasi berbasis SRv6 dengan kinerja tinggi dan skalabilitas yang diperlukan untuk 5G.
Sebagai bagian dari kerjasama ini, Juniper Professional Services akan merancang dan mengimplementasikan SRv6 pada jaringan inti XL Axiata untuk memastikan interoperabilitas dengan jaringan IP/MPLS perusahaan yang sudah ada.
Implementasi SRv6 Juniper akan memberi XL Axiata lebih banyak kontrol, kelincahan, kesadaran aplikasi, dan manajemen lalu lintas jaringan yang disederhanakan.
Menurut perusahaan, Indonesia diperkirakan akan mencapai 233,53 juta pengguna internet seluler pada tahun 2026. Pertumbuhan pengguna internet dengan akses ke layanan digital ini akan membantu meningkatkan ekonomi digital negara, yang diperkirakan akan memberikan kontribusi US$150 miliar terhadap produk domestik bruto pada tahun 2025.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah Indonesia telah meluncurkan Roadmap Digital Indonesia, yang bertujuan untuk meluncurkan infrastruktur 4G di lebih dari 10.000 sub-region pada tahun 2022 dan mengembangkan jaringan yang mendukung 5G.
Dalam berita terkait, Axiata Group Berhad, perusahaan induk XL Axiata, melaporkan pertumbuhan yang kuat dalam hasil keuangan tahun 2021 penuh awal tahun ini.
Pendapatan dan EBITDA untuk FY21 keduanya meningkat 7% menjadi RM25,9 miliar dan RM11,4 miliar, dan EBITDA mempertahankan margin 44,0%. Juga berkat digitalisasi dan strategi korporat baru, Axiatas 5.0.
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)