Waskita memperkuat bisnis non-investasi dan menjual tol Becakayu pada November 2020

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Peramal Karya (Persero) Tbk meningkatkan proporsi non- investasi atau tahun konvensional 2021.

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono mengatakan peningkatan bisnis konvensional diharapkan datang dari proyek-proyek milik negara dan swasta agar dapat mengimbangi bisnis investasi.

“Ini bagian dari strategi pengembangan Waskita ke depan. Kami akan meningkatkan perolehan kontrak non investasi baru, terutama mayoritas anak perusahaan kami,” kata Destiawan. Kompas.com.

Langkah peningkatan bisnis non-investasi ini dimulai dengan Pengasingan lima Jalanan Jalan tol pada tahun 2020. Namun, tujuan tersebut mungkin tidak akan tercapai karena pandemi Covid-19.

Dengan demikian, ruas yang proses penjualannya bisa diselesaikan tahun ini adalah tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan tol Cibitung-Cilincing.

Menurut Direktur Pengembangan Bisnis, Waskita Karya Fery Hendriyanto, proses penjualan jalan tol di Becakayu akan selesai pada pertengahan November 2020.

Saat ini tol Cibitung-Cilincing sedang dalam tahap akhir negosiasi dengan calon investor. Mudah-mudahan akhir November atau awal Desember 2020, kata Fery.

Baca juga: Ditunda dari jadwal, 3 tol Trans Jawa dilepas dari Waskita pada Juli

Sebelumnya, Perjanjian Pembelian (PPJB) telah ditandatangani untuk melepas 30 persen saham Perseroan di PT Kresna Kusuma Dyandara Marga (KKDM) melalui instrumen dana penyertaan terbatas (RDPT).

KKDM merupakan Unit Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengembangkan dan mengelola Jalan Tol Becakayu. Dengan PPJB, Waskita memiliki 99,7 persen saham KKDM.

Sedangkan tiga ruas lainnya dihilangkan sesuai skema Pertukaran aset dengan PT tabungan dan asuransi pegawai negeri (Persero) atau Taspen dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Fery mengatakan divestasi bisa selesai pada 2021 karena terhambat masalah perizinan Treasury.

READ  Dalam hal polusi, beberapa batas kecepatan di jalan bebas hambatan akan dikurangi menjadi 60 mil per jam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *