Penduduk sebuah pulau di Indonesia yang takut akan kerusakan ekologi di wilayah tersebut memutuskan untuk menolak masuk ke SpaceX milik Elon Musk setelah ditawarkan sebagai tempat peluncuran potensial untuk salah satu proyek mereka.
Sebagian dari pulau kecil Biak di provinsi Papua ditawarkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada bulan Desember bos Tesla untuk sebuah pelabuhan antariksa yang direncanakan.
Namun, penduduk setempat semakin menentang dengan menyatakan bahwa Musk dan perusahaannya tidak diterima di daerah mereka. Mereka takut pelabuhan antariksa tersebut akan meningkatkan penggundulan hutan dan bahkan mengusir penduduk lokal dari rumah mereka.
Penduduk setempat juga menentang kemungkinan peningkatan militer Indonesia karena di provinsi tersebut telah terjadi kampanye pemisahan diri selama beberapa dekade yang menantang otoritas pemerintah di wilayah tersebut.
“Pelabuhan antariksa ini akan merugikan tempat perburuan tradisional kami dan merusak alam tempat cara hidup kami bergantung. Tapi jika kami protes, kami akan segera ditangkap, ”kata Manfun Sroyer, seorang kepala suku di pulau itu, seperti dikutip. Wali daripada mengatakannya.
Ms. Sroyer menjelaskan langkah tersebut sebagai bentuk intimidasi dan berkata: “Pada tahun 2002 Rusia menginginkan negara kami untuk peluncuran satelit. Kami memprotes dan banyak yang telah ditangkap dan diinterogasi … sekarang mereka membawanya kembali dan pelecehan serta intimidasi terus berlanjut. “
Seorang pejabat pemerintah Indonesia dari Wali Pelabuhan antariksa yang diusulkan akan dikembangkan dengan berkonsultasi dengan pemerintah Papua dan masyarakat lokal, dan pengembangan Biak sebagai “pulau antariksa” akan membawa “efek ekonomi positif” bagi penduduk pulau.
Ini bukan pertama kalinya pemerintah Indonesia memilih kawasan itu sebagai tempat peluncuran antariksa yang potensial. Badan antariksa Rusia sedang mengembangkan situs peluncuran roket besar dari pulau Biak pada tahun 2024 Wali tertulis.
Provinsi Papua adalah salah satu wilayah paling alami di negara ini. Menghadap Samudra Pasifik dan satu derajat di bawah ekuator, sangat ideal untuk lepas landas karena membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk mencapai orbit.
Miliarder dan perusahaannya juga dilaporkan memandang cadangan nikel yang sangat besar di kawasan itu sebagai komponen kunci untuk baterai mereka.
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Aturan matematika ditemukan di balik distribusi neuron di otak kita
-
Para ilmuwan menemukan penjelasan untuk lubang gravitasi raksasa di Samudra Hindia
-
Peta baru yang akurat dari semua materi di alam semesta dirilis
-
Para ilmuwan mengatakan sepasang bintang yang sangat langka berperilaku sangat ‘aneh’
-
Lima Angsa Tewas Setelah Terbang Ke Saluran Listrik Hinkley | Berita Inggris