Victoria Care Indonesia go public segera, tulis jadwalnya

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI), produsen kosmetik akan go public dengan melepas 1.008 miliar saham ke publik dengan harga Rp100 / saham. Dana hasil penawaran umum ini akan digunakan perseroan untuk modal kerja perseroan.

Secara rinci, perseroan akan menjual 15,02% sahamnya ke publik dan mendapat dana senilai Rp 100,80 miliar. Sebanyak 26% dari dana ini digunakan untuk membeli aset tetap berupa tanah dan bangunan serta penunjang fasilitas penyimpanan, dan sisanya 74% untuk modal kerja.

Direktur Utama sekaligus pendiri perusahaan Billy Hartono Salim mengatakan, penjualan perseroan mencapai Rp 617,96 miliar hingga Juli 2020. Hingga Desember 2019, penjualan perseroan mencapai Rp 797,79 miliar.


Rata-rata, margin laba kotor (GPM) per tahun di atas 50% selama empat tahun berturut-turut.

Sedangkan laba bersih tujuh bulan tahun 2020 mencapai Rp 97,07 miliar, sedangkan laba bersih perseroan selama dua belas bulan tahun 2019 sebesar Rp 111,76 miliar, kata Billy dalam siaran persnya, Selasa (3/8). / 12/2020).

Untuk jadwalnya, penawaran umum akan dilakukan pada 8 dan 11 Desember 2020, kemudian pengalokasiannya pada 15 Desember 2020. Saham akan didistribusikan pada 16 Desember 2020 dan sahamnya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). pada 17 Desember 2020.

Victoria Care Indonesia menerima IPO efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada hari Jumat, 4 Desember 2020

Didirikan pada tahun 2007, Victoria Care Indonesia menawarkan produk kecantikan dan perawatan pribadi merek Herborist seperti stretch, body butter, minyak zaitun, lotion, sabun, masker wajah, vitamin rambut, pewarna rambut, sampo, dan lain-lain.

READ  Kimia Farma: Tersangka pelaku pelecehan di Bandara Soekarno-Hatta kehilangan banyak pihak

Perusahaan mengusulkan strategi R&D dan produksi yang fleksibel untuk memenuhi permintaan dan menambah produk baru. Ini dilakukan untuk bereaksi cepat terhadap tren baru di pasar dan untuk beradaptasi dengan pola konsumen yang berubah.

Produknya dipasarkan di dalam negeri dan di beberapa negara Asia seperti Jepang, China, Korea, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Hongkong.

Di dalam negeri, perseroan memiliki lima cabang yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Denpasar dengan 30 dealer, 60.000 peritel tradisional dan 9.000 peritel modern dan 3.000 pedagang grosir tradisional.

[Gambas:Video CNBC]

(Drum / drum)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *