Tesla membuat proposal untuk proyek penyimpanan baterai dan energi ke Indonesia: report

Tesla Indonesia dilaporkan telah mengajukan proposal investasi untuk fasilitas baterai potensial di dalam negeri. Pembaruan tersebut dirilis pada hari Jumat dalam sebuah pernyataan oleh Septian Hario Seto, Wakil Kepala Koordinasi Penanaman Modal dan Pertambangan Indonesia, kepada wartawan.

Indonesia memiliki salah satu cadangan nikel terbesar di dunia, bahan yang dibutuhkan Tesla untuk meningkatkan produksi 4.680 selnya. Elon Musk telah mencatat di masa lalu bahwa Tesla sedang mencoba untuk mendapatkan nikel sebanyak mungkin dan akan menempatkan kesepakatan besar pada perusahaan mana pun yang dapat memasok bahan tersebut, asalkan nikel tersebut bersumber secara berkelanjutan.

Sebagai produsen nikel terbesar dunia, Indonesia secara terbuka menyatakan niatnya untuk menarik Tesla. Menariknya, Indonesia menghentikan pengiriman nikel tahun lalu untuk membangun rantai pasokan nikel penuh di dalam negeri, mulai dari penambangan dan pemrosesan hingga pembuatan baterai. Sementara itu, Tesla tampaknya telah menyatakan niatnya untuk hadir di negara tersebut.

“Saya mendapat proposal Anda kemarin pagi … kami akan bertemu dengan Anda (secara virtual) minggu depan untuk penjelasan resmi,” kata Septian, menambahkan bahwa proposal tersebut lebih dari sekadar pengambilalihan nikel oleh Tesla oleh Indonesia. “Kalau mereka hanya mau beli bahan mentah, kami tidak tertarik,” kata pejabat itu lantang Reuters.

Dalam keterangannya kepada media, Septian mengatakan karena adanya perjanjian kerahasiaan dengan produsen mobil listrik tersebut, pihaknya belum bisa memberikan detail proposal Tesla untuk sementara waktu. Namun, dia menyebutkan fokus pembicaraan antara Indonesia dan Tesla selama ini lebih pada solusi baterai dan penyimpanan energi. Dengan pemikiran tersebut, Tesla tampaknya fokus pada baterai dan produk Tesla Energy seperti Powerwall dan Megapack saat mendirikan pabrik gigafabrik di Indonesia.

READ  Indonesia Butuh Pertahanan, Desain Keamanan Daerah Terluar: Jokowi

Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan pada November lalu bahwa ia mengirimkan delegasi tingkat tinggi untuk bertemu dengan manajer puncak pabrikan mobil listrik tersebut. Presiden menyebutkan bahwa bagian dari perjalanan tersebut akan ditujukan untuk mempromosikan undang-undang penciptaan lapangan kerja “Omnibus” di Indonesia, sebuah inisiatif yang menyelaraskan 79 undang-undang yang ada. Ini secara signifikan mengurangi upaya birokrasi dan memungkinkan perusahaan seperti Tesla untuk hadir di negara tersebut tanpa kesulitan besar.

Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk berita terbaru. Kirim saja pesan ke [email protected] untuk memberi kami kepala tinggi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *