Mamay Sukaesih (Bank Mandiri) (The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta ●
Sel, 6 Desember 2022
Kami memperkirakan bahwa sektor real estate akan tumbuh dengan kecepatan yang sedikit lebih lambat pada tahun 2023. Total pinjaman pemilik rumah akan tumbuh 7 persen pada 2023, turun dari 7,3 persen pada 2022. Sektor real estat akan menghadapi beberapa tantangan pada 2023 sebagai bagian dari proses pemulihan.
Sektor real estate akan menghadapi beberapa faktor risiko di tahun 2023. Faktor risiko pertama adalah resesi ekonomi global yang akan memukul perekonomian domestik. Hal ini dapat menyebabkan turunnya kepercayaan konsumen, yang pada gilirannya menyebabkan orang menunda membeli properti.
Situasi ini juga disorot oleh survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada bulan Oktober, yang menunjukkan bahwa proporsi responden yang berencana menggunakan pendapatan berlebih untuk berinvestasi di real estate dalam 12 bulan ke depan meningkat sebesar 13,49 persen pada bulan September turun menjadi 12,65 persen. persen di bulan Oktober. Proporsi responden yang ingin membeli atau membangun rumah dalam 12 bulan ke depan juga turun.
untuk membaca keseluruhan cerita
BERLANGGANAN SEKARANG
Dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-mail surat kabar harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada gangguan
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Mendaftar untuk buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)