KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Stres terbukti dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti insomnia, penambahan berat badan, dan tekanan darah. Faktanya, stres tidak selalu menyebabkan sesuatu yang buruk. Terkadang stres justru bisa membawa hal-hal positif bagi kita.
Padahal, stres kronis dapat menyebabkan berbagai macam gangguan fisik dan mental. Namun, stres yang terjadi dalam batas wajar memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan fungsi kognitif
Rasa gugup dan panik yang muncul dari stres sedang juga dapat meningkatkan kinerja otak. Alasannya adalah bahwa stres dapat memperkuat hubungan antar neuron di otak, meningkatkan daya ingat dan rentang perhatian, serta membantu meningkatkan produktivitas.
Penelitian oleh University of Berkeley yang melakukan eksperimen pada tikus, juga menunjukkan bahwa stres singkat menyebabkan sel punca di otak berkembang biak menjadi sel saraf baru. Ini dapat menyebabkan peningkatan kinerja mental setelah dua minggu. Performa otak yang lebih baik dapat meningkatkan performa otak selama masa-masa stres.
Baca juga: 7 masalah kesehatan yang mengintai saat Anda kurang minum
2. Mencegah Infeksi
Saat stres, tubuh memicu reaksi Berjuang atau lari. Jawaban ini sebenarnya ditujukan untuk melindungi kita dari cedera atau ancaman lainnya. Tak hanya itu, stres juga memicu keluarnya hormon tertentu.
Dalam jumlah yang tepat, hormon stres juga membantu melindungi dari infeksi. Stres sedang merangsang produksi bahan kimia yang disebut interleukin dan dengan cepat memperkuat sistem kekebalan untuk melindungi dari penyakit.
3. Isi ulang baterai Anda
Menurut psikolog Deborah Serani, stres jangka pendek dapat meningkatkan tingkat energi. Serani juga menyampaikan bahwa stres juga dapat memberikan motivasi, mempertajam indera, dan membantu menyelesaikan masalah. “Stres yang baik sebenarnya menciptakan jalur saraf baru dan menstimulasi endorfin yang sehat,” kata Serani.
Baca juga: Mulai hari ini, BPJS Kesehatan akan melakukan registrasi ulang peserta
4. Meningkatkan perkembangan janin
Memang, pada wanita hamil, stres kronis dapat berdampak negatif bagi ibu dan anak. Namun, stres dalam batas wajar juga bisa memiliki sisi positif. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian Johns Hopkins pada tahun 2006.
Studi tersebut mengamati 137 wanita yang berada di trimester kedua kehamilan. Dari penelitian ini, para peneliti menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang mengalami stres ringan selama kehamilan memiliki kemampuan perkembangan awal yang lebih baik pada usia 2 tahun dibandingkan bayi yang lahir dari ibu yang tidak mengalami stres.
Penulis: Ariska Puspita Anggraini
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Tak selamanya buruk, stres juga punya 4 manfaat di bawah ini.
Baca juga: UPDATE Corona in Indonesia, (31/10): Tambahkan 3.143 kasus, ikuti protokol kesehatan
Editor: Wahyu T. Rahmawati
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi