SWF Indonesia Baru memiliki aset senilai $ 2,6 miliar

JAKARTA, 10 Maret (Reuters): Dana kekayaan kedaulatan baru Indonesia saat ini sedang mempertimbangkan investasi di puluhan proyek, termasuk konsesi jalan tol senilai $ 2,6 miliar, dalam upaya pertama untuk membuka aset infrastruktur, kata seorang wakil menteri.

Otoritas Investasi Indonesia (INA) diluncurkan bulan lalu dengan tujuan mengelola aset $ 20 miliar, termasuk sekitar $ 5 miliar yang akan diinvestasikan negara dalam dana tersebut tahun ini.

Berbeda dengan sovereign wealth fund dari negara kaya yang mengelola pendapatan minyak berlebih atau cadangan devisa, INA mencari dana asing sebagai co-investor untuk membiayai pembangunan ekonomi negara dan mendukung pemulihan dari pandemi.

“Kami memiliki 24 konsesi (tol) pertama yang saat ini sedang kami diskusikan dengan INA untuk peluang koordinasi dengan total nilai sekarang bersih sekitar 37 triliun rupiah ($ 2,57 miliar),” kata Kartika Wirjoatmodjo, wakil menteri BUMN.

Konsesi tersebut, yang meliputi jalan tol di selatan ibu kota Jakarta dan bagian dari jalan raya Trans Sumatera yang baru, dioperasikan oleh Waskita Karya, Jasa Marga, dan Hutama Karya yang dikendalikan negara, demikian presentasi Kartika pada sebuah forum investasi.

INA juga akan mengkaji kemungkinan investasi di pelabuhan dan bandara, kata Kartika.

INA berharap dapat menyelesaikan beberapa kesepakatan dan mengadakan roadshow tahun ini, direktur pelaksana baru Ridha DM Wirakusumah mengatakan di forum yang sama.

Dia mengatakan reksa dana tersebut bertujuan untuk menjadi investor aktif dan jangka panjang di perusahaan yang dibeli tetapi akan berusaha keluar dalam tujuh tahun, atau saat itu yang terbaik.

“Kami mempercepat semua yang kami bisa,” kata Wirakusumah. “Dana sudah ada di pundi-pundi kami dan diskusi dengan prospek bisnis sedang berlangsung.”

READ  Presiden Jokowi mencanangkan Presidensi ASEAN Indonesia 2023

Menurut analis, dana asing mungkin ingin menunggu dan melihat apakah INA memilih proyek karena mereka sehat secara finansial atau karena alasan politik.

Menurut data resmi, INA adalah inisiatif untuk membantu perusahaan milik negara Indonesia mendaur ulang aset dan mendanai sebagian dari target infrastruktur senilai $ 460 miliar antara tahun 2020 dan 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *