Bisnis di Asia, Denmark, Finlandia, Kesehatan, Islandia, Indonesia, Hubungan Internasional, Norwegia, Swedia
Pemerintah Swedia baru-baru ini mensponsori Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa “Mempersiapkan Uji Tuntas Hak Asasi Manusia Wajib untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” di Indonesia.
Acara tersebut merupakan dialog tingkat tinggi dengan perusahaan Indonesia yang dihimbau untuk mengakui nilai-nilai hak asasi manusia dalam operasi bisnis, sebagaimana diatur dalam Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia, yang mendesak perusahaan untuk melakukan uji tuntas hak asasi manusia.
Selain Swedia, UE juga mendukung acara tersebut yang melengkapi upaya pemerintah Indonesia dalam merumuskan draf pertama strategi nasional di bidang bisnis dan hak asasi manusia.
Berdasarkan SATU beritaMarina Berg, Duta Besar Swedia untuk Indonesia, mengatakan tentang acara tersebut: “Sangat penting bagi perusahaan untuk mengambil langkah pertama dalam menciptakan kebijakan yang solid yang menghormati hak asasi manusia setiap orang yang terlibat dalam bisnis mereka, dari pemasok hingga pengecer akhir. Setiap individu selama proses bisnis dan operasional harus diperlakukan dengan adil dan tanpa penyalahgunaan dalam bentuk apa pun. Duta Besar menambahkan bahwa Swedia telah mempromosikan praktik hak asasi manusia yang berkelanjutan di sektor swasta dan senang bekerja sama dengan UNDP untuk bekerja dengan Indonesia dalam mempromosikan uji tuntas dan praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi