Ardhienus (The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta ●
Sen, 12 Desember 2022
Tahun depan, Indonesia akan menghadapi badai sempurna berupa perlambatan ekonomi global, inflasi tinggi, dan ketegangan geopolitik. Dalam laporan World Economic Outlook Oktober 2022, Dana Moneter Internasional (IMF) kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2023 menjadi 2,7 persen, dari 2,9 persen pada Juli 2022 dan 3,8 persen pada Januari 2022.
IMF juga memperkirakan bahwa 31 negara, yang mewakili 43 persen ekonomi global, akan mengalami resesi ekonomi pada tahun 2023. Lembaga internasional terkemuka lainnya seperti Bank Dunia dan OECD menyampaikan pesan yang sama.
Perekonomian Indonesia telah terpukul melalui jalur perdagangan dan keuangan. Dampak melalui jalur perdagangan terlihat pada pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap pekerja di perusahaan tekstil dan alas kaki akibat melemahnya permintaan global. Sedangkan dampak melalui jalur keuangan terlihat pada capital outflow karena investor portofolio luar negeri melepas aset rupiahnya sebagai obligasi pemerintah.
untuk membaca keseluruhan cerita
BERLANGGANAN SEKARANG
Dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-mail surat kabar harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada gangguan
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Mendaftar untuk buletin kami
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)