PADANG, KOMPAS.com – Sersan Mayor (Serka) Silvi Effendi adalah satu-satunya anggota korps wanita Angkatan Laut Indonesia (Kowal) yang lulus misi. Kekuatan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Libanon Awal 2021.
Silvi yang berasal dari Kowal Lantamal II PadangDi Sumatera Barat ia tergabung dalam TNI Garuda Contingent XIII / O Interim Force of the United Nations in Lebanon (UNIFIL) of the Yonmek Task Force (Mechanical Battalion).
Ibu dua anak ini akan bertugas di Lebanon selama setahun.
“Alhamdulillah saya tamat bersama 12 Kowal lainnya di Indonesia. Sebanyak 13 Kowal, saya satu-satunya dari Sumatera,” kata Silvi yang dihubungi. Kompas.com, Senin (30 November 2020).
Baca juga: Saya baru tahu korbannya tentara
Silvi mengaku tidak menyangka bisa lolos dalam seleksi program karena kompetitor cukup sedikit dan banyak junior terbaik Kowal lainnya yang mengikuti program tersebut.
Berkat kerja keras dan dorongan dari keluarga, satuan bersama komandannya, Silvi akhirnya berhasil.
Silvi mengaku pertama kali mengikuti tes pada Agustus 2020.
Setelah lulus, ia menyelesaikan pelayanan persiapan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia di Bogor dari 27 September hingga 28 Oktober 2020.
Silvi mengaku belum mengetahui tanggal pasti keberangkatan dirinya dan prajurit lain di Lebanon.
Namun yang jelas, seluruh prajurit yang melintas akan dikumpulkan pada Senin (7/12/2020) di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia di Bogor.
“Kami belum tahu harus ke mana, tapi pada 7 Desember nanti, saat kami ke Bogor, kami harus menjalani karantina dan persiapan dulu,” kata Silvi.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi