Momen Mengerikan Pria 51 tahun dimakan hidup-hidup oleh buaya saat mandi di sungai Indonesia sementara teman-temannya mati-matian berusaha menakuti pemangsa
- Pria 51 tahun, yang hanya dikenal sebagai Luther, mandi di Sungai Bebatu
- Dia diserang oleh buaya sepanjang 13 kaki pada 15 Februari di depan teman-temannya
- Pihak berwenang setempat melakukan pencarian untuk menemukan jasad ayahnya
Seorang ayah diseret ke bawah air dan dimakan buaya dalam serangan mengerikan di Indonesia.
Pria berusia 51 tahun, yang hanya dikenal sebagai Luther, sedang mandi di air setelah mengumpulkan daun palem di Sungai Bebatu di provinsi Kalimantan Utara ketika buaya sepanjang 13 kaki menyerangnya pada 15 Februari.
Sang ayah mencoba melawan buaya tetapi ditarik ke bawah air ketika teman-temannya berusaha tanpa daya untuk menakut-nakuti binatang itu.
Insiden itu dilaporkan ke pihak berwenang, yang mencari di daerah itu tanpa hasil.
Tim pencari menyisir perairan setelah seorang pria diserang buaya setelah mengumpulkan daun palem di Sungai Bebatu di provinsi Kalimantan Utara, Indonesia.
Rekaman kemudian difilmkan oleh penduduk setempat menunjukkan buaya muncul di atas air dengan apa yang tampak seperti pria itu
Luther dilaporkan terakhir terlihat pada 16 Februari oleh seorang penduduk setempat yang dapat merekam kejadian tersebut.
Rekaman dari penduduk setempat kemudian menunjukkan buaya menyeret apa yang tampak seperti pria yang berteriak.
Dalam video tersebut, pria itu terdengar berkata: “Di sini seseorang diserang buaya tetapi tidak ditemukan sampai sekarang. Kami membuat video di sini.”
Namun, ketika pembuat film melihat buaya muncul kembali dengan pria itu melawan, dia berkata, “Ya Tuhan, buaya memakan pria itu.”
Kepala desa Mahmuda mengatakan insiden itu segera dilaporkan ke tim penyelamat, yang meluncurkan pencarian untuk pria itu.
Dia berkata: “Itu benar-benar terjadi di sini. Nama korbannya adalah Luther.
“Ada juga insiden orang diserang buaya di kanal.”
Pria berusia 51 tahun, yang hanya dikenal sebagai Luther, dilaporkan terakhir terlihat pada 16 Februari oleh seorang penduduk setempat yang dapat merekam kejadian tersebut.
Petugas perkebunan kini telah memasang papan pengumuman di desa yang memperingatkan penduduk setempat untuk tidak terlalu dekat dengan air
Plakat telah ditempatkan di tempat kejadian saat misi pencarian sedang dilakukan oleh tentara dan polisi
Letkol Tri Prio Utomo dari Kodim Tana Tidung mengatakan, pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk mencari korban.
Petugas perkebunan kini telah memasang papan pengumuman di desa yang memperingatkan penduduk setempat untuk tidak mendekati kanal.
Rambu-rambu itu berbunyi: “Tidak ada aktivitas di daerah ini, itu berbahaya. Ada buaya.”
Misi pencarian dan penyelamatan dilakukan oleh tentara dan polisi.
Letkol Tri Prio Utomo dari Kodam Tana Tidung mengatakan: “Kami terkendala dengan lokasi yang banyak semak belukar, saluran bercabang dan peralatan yang tidak memadai, namun tim kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan korban.
“Kami mendesak semua orang untuk tidak mendekati kanal, jadi ikuti rambu-rambu untuk menghindari insiden seperti itu.”
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi