“Sekolah kami mendorong siswa untuk berprestasi dengan baik dan siswa itu sendiri melakukan yang terbaik untuk diterima di universitas pilihan mereka. Guru kami berpengalaman dalam mengajar HSC.”
Sekolah tersebut memiliki total 1.100 siswa, termasuk 69 yang berpartisipasi dalam HSC tahun ini. Situs web sekolah menyatakan bahwa tugas mereka adalah membesarkan dan mendidik anak-anak “menjadi generasi penerus pemimpin berpengaruh di Indonesia”.
Australian Nick Combes, yang menjadi kepala sekolah di tiga sekolah internasional Jakarta dari 2008 hingga 2017 dan antara 1999 dan 2003, mengatakan banyak siswa yang menghadiri IPEKA berasal dari keluarga Tionghoa Indonesia yang sangat menekankan pendidikan, terutama pada Matematika dan ilmu matematika.
Dia mengatakan banyak orang tua adalah pebisnis berpendidikan tinggi yang mampu membayar biaya tinggi. Banyak mahasiswa mencari akses ke universitas asing, termasuk di Australia.
“IPEKA memiliki standar pendidikan yang sangat tinggi saat kami di sana, diajar oleh guru-guru lokal dan juga oleh guru-guru ekspatriat yang ahli di bidangnya,” ujarnya.
Istri Mr Combes, Robin, yang bekerja sebagai pembimbing karir dan koordinator karir di sebuah sekolah internasional di Jakarta, mengatakan bahwa siswa di sana sangat kompetitif dan banyak orang tua yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap prestasi matematika dan sains mereka.
Dia ingat seorang siswa matematika sedang belajar di Oxford. Dia mengatakan bahwa banyak siswa yang melakukan HSC kemungkinan besar ingin belajar di universitas Australia.
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Aturan matematika ditemukan di balik distribusi neuron di otak kita
-
Para ilmuwan menemukan penjelasan untuk lubang gravitasi raksasa di Samudra Hindia
-
Peta baru yang akurat dari semua materi di alam semesta dirilis
-
Para ilmuwan mengatakan sepasang bintang yang sangat langka berperilaku sangat ‘aneh’
-
Lima Angsa Tewas Setelah Terbang Ke Saluran Listrik Hinkley | Berita Inggris