KOMPAS.com – pengendara Yamaha, Valentino Rossimengungkapkan satu hal yang dia sesali setelah dia selangkah lagi untuk resmi bergabung dengan tim Petronas Yamaha SRT.
Valentino Rossi memastikan dirinya terus tampil di arena pacuan kuda MotoGP 2021, meski belum ditandatangani oleh tim pabrikan Yamaha.
Kabar ini dikonfirmasi oleh Valentino Rossi dalam konferensi pers sebelum seri MotoGP Catalunya 2020, yang berlangsung pada Minggu (27.9.2020).
“Kami tidak terburu-buru (soal kontrak Yamaha dengan Petronas SRT),” ujar Valentino Rossi, seperti dikutip BolaSport. GPOne.
“Masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan. Saya kira kami akan menyelesaikannya sepanjang akhir pekan,” imbuhnya.
Baca juga: Ketika Valentino Rossi ditanya apakah dia ingin pensiun dari MotoGP, dia tertawa terbahak-bahak
Bergabung dengan Petronas Yamaha SRT merupakan pilihan ideal bagi Valentino Rossi yang masih berambisi merebut gelar juara dunia ke-10 di MotoGP.
Petronas Yamaha SRT telah membuktikan bahwa timnya memiliki potensi untuk memenangkan perlombaan bahkan kejuaraan.
Di MotoGP 2021 mereka bahkan sempat memimpin klasemen tim untuk sementara.
Petronas Yamaha SRT adalah satu-satunya tim yang menang tiga kali.
Meski begitu, Rossi kecewa dengan kesediaannya bergabung dengan tim balap Malaysia.
Valentino Rossi menyayangkan tidak bisa membawa semua mekaniknya ke Petronas Yamaha SRT.
Penetapan kru menjadi salah satu alasan negosiasi Valentino Rossi dengan Petronas Yamaha SRT sulit.
Baca juga: Valentino Rossi: MotoGP 2020 membosankan
Valentino Rossi ingin mempertahankan mekaniknya sebanyak mungkin, seperti yang dia lakukan sebelumnya saat pindah ke tim lain.
Di sisi lain, Petronas SRT tidak ingin melakukan perombakan total.
Tim yang bermarkas di Malaysia itu enggan mengorbankan proyek jangka panjang demi pebalap dengan kontrak jangka pendek.
Selaku manager Petronas Yamaha SRT Wilco Zeeleberg dalam sebuah wawancara dengan Motorsporttim memiliki kewenangan untuk menentukan mekanik.
Valentino Rossi dikabarkan hanya akan membawa tiga karyawannya ke bengkel Petronas, yakni kepala kru David Munoz, insinyur telemetri Matteo Flamigni, dan pelatih Idalio Gavira.
Dari ketiga nama tersebut, hanya Matteo Flamigni yang merupakan wajah lama garasi Valentino Rossi.
Flamigni adalah satu dari empat kru Valentino Rossi yang telah bertugas selama lebih dari satu dekade.
Tiga nama lain yang telah bersama Valentino Rossi selama lebih dari satu dekade adalah Brent Stephens, Alex Briggs dan Bernard Ansiau.
Baca juga: Alasan Valentino Rossi menunda pengumuman bergabung dengan Petronas
Flagmini dan Stephens telah bersama Valentino Rossi sejak 2004.
Sementara itu, Briggs dan Ansiau telah “mengasuh” pebalap tersebut sejak debutnya di kelas premier pada tahun 2000.
Valentino Rossi juga kecewa dengan situasi tersebut karena dia menganggap mekaniknya sudah menjadi keluarga setelah hanya 20 tahun.
Saya sangat menyesal untuk Alex dan Brent, mereka ingin mengikuti saya dan saya mencoba tetapi itu tidak mungkin, kata Rossi.
“Mereka berdua mengatakan kepada saya bahwa mereka ingin tinggal selama saya balapan dan mereka ingin pensiun bersama saya.”
“Akan sangat menyedihkan tidak memiliki mereka di garasi tahun depan dan balapan terakhir bersama,” kata Valentino Rossi lagi. (Ardhianto Wahyu Indraputra)
Freelance fanatik perjalanan. Perintis bir hardcore. Penggemar makanan Wannabe. Analis jahat. Penggemar kericau yang rajin
You may also like
-
Favorit muncul sebagai pengganti pemain nomor 8 Inggris Billy Vunipola
-
Pembaruan cedera Arsenal: Thomas Partey, Emile Smith Rowe dan Gabriel Jesus kembali untuk tanggal dan berita terbaru
-
Kiper Newcastle Martin Dubravka hanya bisa memenangkan medali pemenang Piala Carabao jika The Magpies KALAH dari Utd
-
Jadon Sancho bisa menjadi pemenang pertandingan untuk Manchester United, tegas Ten Hag | Eric ten Hag
-
Jesse Lingard menarik diri dari susunan pemain Nottingham Forest beberapa menit sebelum kick-off melawan Man United