Rusia siap membekukan semua hulu ledak nuklirnya

Memuat…

MOSKOWRusia siap untuk membekukan seluruh hulu ledak nuklirnya jika Amerika Serikat (AS) lakukan hal yang sama untuk memperluas perjanjian pengendalian senjata nuklir terakhir mereka selama satu tahun.

Tawaran tersebut tampaknya telah mempersempit perbedaan antara kedua belah pihak terkait nasib Perjanjian MULAI baru yang berakhir pada Februari. Tawaran ini juga datang dua pekan sebelum pemilihan presiden AS.

Pekan lalu, Amerika Serikat menolak tawaran Rusia untuk memperpanjang pakta selama satu tahun tanpa syarat, dengan mengatakan setiap proposal yang tidak mempertimbangkan pembekuan semua hulu ledak nuklir adalah “tidak efektif”.(Baca juga: AS menolak proposal Putin untuk memperpanjang kesepakatan START baru)

Namun pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa (20/10/2020) menunjukkan bahwa posisi kedua negara semakin dekat.

“Rusia menawarkan untuk memperpanjang START baru selama satu tahun dan siap untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam komitmen politik untuk ‘membekukan’ jumlah hulu ledak nuklir yang dipegang oleh pihak-pihak selama periode ini,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pembekuan hulu ledak dan perpanjangan satu tahun akan dimungkinkan jika Washington tidak membuat permintaan tambahan. Dia mengatakan perpanjangan itu akan memberi kedua belah pihak waktu untuk membahas pengendalian senjata nuklir secara lebih mendalam.

Perjanjian START baru, yang ditandatangani pada 2010, membatasi persenjataan nuklir strategis kedua negara.

Ekspansinya akan menandai titik terang langka dalam hubungan antara kedua negara. Kegagalan untuk melakukannya akan menghilangkan pilar utama yang menjaga keseimbangan nuklir di antara mereka dan menambah elemen ketegangan lainnya.

Moskow dan Washington tidak setuju atas kesepakatan itu meskipun pembicaraan berbulan-bulan. Amerika Serikat telah meminta China untuk dimasukkan dalam perjanjian yang lebih besar yang akan menggantikan START baru. Namun China dengan tegas menolak proposal tersebut.(Baca juga: China kembali menolak seruan AS untuk membahas pengendalian senjata nuklir)

READ  Uni Eropa di ambang sebagai 'alternatif keanggotaan' di Balkan setelah penciptaan zona ekonomi baru | Dunia | Baru

Tahun lalu, Amerika Serikat menarik diri dari pakta kendali senjata Perang Dingin yang melarang peluncuran rudal balistik dan jelajah konvensional dan nuklir dengan jangkauan antara 500 dan 5.500 km, dengan alasan bahwa Rusia telah melakukan pelanggaran yang dibantah Moskow.(Tonton videonya: Sebelum malam, pengunjuk rasa membakar ban di patung kuda)

(ber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *