Riset inovasi kelautan dalam mendukung program prioritas: Kementerian

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan akan terus mendorong berbagai riset dan inovasi untuk mendukung program prioritas kementerian, termasuk peningkatan PNBP atau PNBP sektor perikanan.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Trenggono menggarisbawahi pentingnya penelitian dan inovasi teknologi dalam membangun sektor kelautan dan perikanan yang lebih modern dan produktif.

Menteri juga menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya yang moderat yang menjaga keseimbangan ekonomi dan ekologi.

Trenggono meyakini bahwa penerapan penelitian dan penerapan teknologi secara masif juga akan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk kelautan dan perikanan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Menurut Trenggono, kerjasama intensif dengan lembaga lain merupakan pendekatan untuk memperkuat riset dan inovasi teknologi.

“Saya optimistis kerjasama yang intensif akan menghasilkan teknologi yang akurat, mutakhir dan bermanfaat serta memenuhi potensi dan kebutuhan para pelaku di sektor kelautan dan perikanan,” tegas Menkeu.

Berita terkait: Fokus Berita – Menggunakan Sumber Daya Perikanan Berkelanjutan

Pj Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian, Kusdiantoro, mengatakan riset dan inovasi dilakukan untuk mendukung tiga program prioritas kementerian.

Program-program tersebut meningkatkan penerimaan negara bukan pajak, mengembangkan budidaya ikan untuk meningkatkan ekspor, dan membangun desa nelayan di perairan tawar, payau, dan laut.

Kusdiantoro juga menyoroti berbagai penelitian dan inovasi kementerian, termasuk Stasiun Penerima Bali Radar Ground, radar canggih yang dioperasikan oleh Pusat Penelitian dan Observasi Kelautan.

Dengan menggunakan teknologi ini, kementerian dapat mengungkap praktik ilegal seperti penangkapan ikan yang tidak dilaporkan, tidak diatur, dan tumpahan minyak di lautan Indonesia.

Berita terkait: Tindakan perlindungan perikanan tidak diperlukan: pengamat

READ  Indonesia pantau dampak perusahaan dari COVID-19, risiko limpahan: menteri keuangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *