‘Ratusan tewas’ setelah Ukraina menenggelamkan kapal induk Rusia Moskow

‘Ratusan tewas’ setelah Ukraina menenggelamkan kapal induk Rusia Moskow

Mr Gerashchenko adalah politisi Ukraina yang terhubung dengan baik, tetapi beberapa klaimnya terbukti tidak berdasar di masa lalu.

Kremlin belum mengomentari hilangnya nyawa. Baik Armada Laut Hitam maupun pejabat Sevastopol setempat tidak menyebutkan korban.

Kemiripan Kursk

Keheningan resmi seputar tenggelamnya Moskva telah menarik perbandingan dengan keheningan Kremlin setelah bencana kapal selam Kursk pada Agustus 2000, sebuah skandal besar bagi Presiden baru Putin.

Kapal selam nuklir itu tenggelam selama latihan di Laut Barents di atas Lingkaran Arktik Rusia setelah sebuah torpedo di dalamnya meledak di lubang palkanya.

Sebagian besar dari 118 awak tewas seketika, tetapi sekitar 23 pelaut tetap berada di bagian yang setengah banjir dan menunggu penyelamatan yang tidak pernah datang.

Butuh waktu beberapa hari bagi Putin, masih di tahun pertamanya menjabat, sebelum mengakhiri liburannya di laut dan tiba di tempat kejadian.

Belakangan diketahui bahwa Rusia telah menolak tawaran bantuan internasional, dan baru sembilan tahun kemudian tim penyelam Inggris dan Norwegia dapat mengakses Kursk untuk menemukan mayat-mayat itu.

Namun pada tahun 2000, Putin menghadapi curahan kesedihan dan kemarahan besar-besaran dari para janda pelaut. Media Rusia, yang tidak dibebani oleh sensor, mengecam penanganannya atas bencana tersebut.

Dia menangkis kesalahan atas penurunan militer pasca-Soviet dan mengecam media karena mengkritiknya.

Peringkat popularitasnya menurun tajam setelah bencana Kursk, mendorongnya untuk menindak stasiun TV independen yang kuat saat itu.

Kali ini, dengan hampir tidak adanya media kritis dan penentang Putin di penjara, tanggapan seperti itu tampaknya tidak mungkin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *