Polisi gay Indonesia kehilangan tawaran pemulihan hukum, kata pengacara: The Tribune India

Jakarta, 7 Januari

Seorang petugas polisi gay Indonesia yang dipecat karena orientasi seksualnya kehilangan litigasi setelah pengadilan di Jawa Tengah menolak gugatannya, kata pengacaranya, Kamis.

Tri Teguh Pujianto, mantan brigadir polisi berusia 31 tahun, dipecat pada tahun 2018 setelah menjalani hukuman 10 tahun setelah polisi dari kota lain menangkapnya dan pasangannya pada Hari Valentine saat mereka mengucapkan selamat tinggal di tempat kerja pasangannya.

Pengacara Teguh dari Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat kelompok non-pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengadilan administrasi setempat telah membantah gugatannya.

Situs web pengadilan mengonfirmasi bahwa keputusan telah dibuat tetapi tidak mengungkapkan hasilnya. Seorang pejabat pengadilan yang dihubungi oleh Reuters tidak segera menanggapi permintaan komentar. Aisya Humaida, pengacara Teguh, mengatakan dia masih mempertimbangkan pilihannya, termasuk naik banding.

Dia mengaku kecewa dengan keputusan pengadilan untuk tidak melanjutkan kasus yang tim hukumnya berusaha untuk membuktikan bahwa diskriminasi telah terjadi.

Seorang juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Tengah tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Dianggap sebagai kasus penting oleh kelompok sayap kanan, kasus ini awalnya dibatalkan pada 2019 karena hakim memberi tahu Teguh bahwa proses banding internal polisi masih berlangsung. Dia kembali mengajukan gugatannya Agustus lalu.

Selain di provinsi yang diperintah Syariah di Aceh, yang melarang hubungan sesama jenis, homoseksualitas tidak ilegal di Indonesia, meskipun secara luas dianggap tabu.

Polisi di Jawa Tengah menuduh Teguh melanggar kode etik polisi “melalui tindakan menyimpang hubungan sesama jenis,” menurut dokumen pengadilan.

Usman Hamid, direktur Amnesty International Indonesia, mengatakan putusan itu bisa “menjadi preseden buruk dan berbahaya bagi petugas polisi lainnya”.

READ  Kerjasama internasional untuk pengelolaan perikanan

Teguh mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bulan lalu bahwa setelan terbarunya adalah “upaya terakhirnya”. Reuters

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *