Menurut Direktur Utama PLN Zuklifli ZainiPerusahaan akan “berjanji untuk hanya menambah energi terbarukan di masa depan” dan mencapai netralitas CO2 pada tahun 2050. Zaini mengatakan PLN perlu menghasilkan sekitar 1.500 TWh listrik terbarukan pada tahun 2050 agar bebas emisi. Perusahaan bertujuan untuk menggunakan energi terbarukan untuk meningkatkan output.
PLN juga berencana untuk ikut membakar 52 pembangkit listrik tenaga batu bara di seluruh negeri pada tahun 2025 untuk mengurangi emisi. Sejauh ini, pembakaran bersama 11 pembangkit listrik tenaga batu bara telah dimulai.
Rencana 35 GW PLN merupakan bagian dari rencana energi pemerintah Indonesia diluncurkan pada 2015 Perbaiki kekurangan daya. Ini mencakup pembangkit listrik tenaga batu bara 20 GW, pembangkit listrik tenaga gas 13 GW, dan energi terbarukan 3,7 GW.
John Yeap dari Pinsent Masons, firma hukum di balik Out-Law, berkata, “Dalam lingkungan permintaan listrik yang terus meningkat, negara-negara berkembang akan menghadapi tantangan dalam memenuhi permintaan itu dari energi terbarukan saja, terutama ketika lahan langka atau sumber daya angin sedang tersedia terbatas. Indonesia menghadapi tantangan ini, tetapi juga diberkati dengan energi panas bumi yang sangat besar. Menyadari potensi penuh dari sumber energi ini akan sangat membantu untuk memenuhi permintaan negara yang terus meningkat. Namun, kerangka pengaturan panas bumi dan biaya eksplorasi panas bumi merupakan dua tantangan yang perlu ditangani. “
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi