Penyelam memulihkan perekam data penerbangan dari pesawat jet Indonesia yang jatuh

Gambar milik Basarnas

Oleh

Eksekutif maritim


01-12-2021 03:52:00

Penyelam dengan layanan pencarian dan penyelamatan Indonesia Bazarnas menemukan perekam data penerbangan dari puing-puing pesawat yang jatuh di Jakarta pada hari Sabtu.

Sore itu, sebuah Boeing 737-500 yang dioperasikan oleh maskapai Indonesia Sriwijaya Air meninggalkan Bandara Jakarta menuju Pontianak, Kalimantan. Pesawat kehilangan kontak dalam beberapa menit setelah lepas landas dan jatuh 10.000 kaki ke laut di wilayah Kepulauan Seribu di sebelah barat Teluk Jakarta.

Lebih dari 50 kapal dan 2.600 karyawan digunakan untuk mencari jet yang jatuh, dan sebuah kapal Angkatan Laut Indonesia menemukan lokasi lambung yang hancur pada hari Minggu. Pencarian awal memberi petunjuk ke kemungkinan lokasi “kotak hitam” pesawat, perekam yang akan memberikan wawasan tentang peristiwa saat-saat terakhir pesawat.

Pada hari Selasa, penyelam menemukan salah satu perangkat, perekam data penerbangan. Dalam sebuah pernyataan, Basarnas mengatakan pencarian perekam suara kokpit (CVR) sedang dilakukan; Sinyal lokasi yang biasanya dilampirkan ke CVR ditemukan, memberi tim tanggapan titik awal untuk pencarian mereka.

Komite Keselamatan Transportasi Nasional Indonesia berpendapat bahwa konten perekam data penerbangan seharusnya dapat diakses dan diproses dalam dua hingga lima hari. “Kami berharap melalui penyelidikan ini kami bisa mengungkap rahasia kecelakaan itu,” kata Kepala Badan tersebut, Soerjanto Tjahjono.

Prioritasnya sekarang adalah mengambil sisa bagian tubuh korban dan menyelamatkan komponen pesawat untuk diselidiki. 139 kantong mayat dikirim ke darat bersama dengan sekitar 50 bagian badan pesawat. Tidak ada korban selamat yang ditemukan dari 62 orang di dalamnya.

Gambar milik Basarnas

Penyebab kecelakaan harus segera ditemukan dan dijadikan sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan kinerja penerbangan nasional, kata Basarnas.

Boeing 737-500 tua yang terlibat dalam kecelakaan itu telah menganggur selama sembilan bulan tahun lalu dan baru-baru ini disertifikasi ulang untuk penerbangan tersebut, pejabat penerbangan Indonesia mengatakan kepada Wall Street Journal. Maskapai Sriwijaya Air terutama mengoperasikan armada pesawat bekas yang lebih tua dan menawarkan tarif jarak menengah.

READ  Penelitian terbaru menunjukkan bahwa suhu alam semesta semakin hangat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *