Rabu, 11 November 2020 – 6:16 pagi WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab tiba pada Selasa (11/10) di dekat rumahnya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat. Foto: M Amjad / JPNN.com
jpnn.com, JAKARTA – Pengamat politik Dedi Kurnia Syah mencatat, biasa banyaknya orang yang menyambut kembalinya Habib Rizieq Shihab merupakan fenomena yang sangat langka.
Menurut Dedi, reaksi luar biasa terhadap oposisi merupakan bukti pengaruh tokoh-tokoh sipil yang mampu mengalahkan otoritas kekuasaan yang saat ini dipegang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Fenomena inilah yang disebut sebagai basis otoritas publik, dimana pengaruh warga sipil lebih kuat dari pada otoritas kekuasaan,” kata Dedi. jpnn.comSelasa (11 Oktober).
Direktur Eksekutif Pernyataan Politik Indonesia menambahkan, kondisi ini setidaknya disebabkan oleh dua faktor. Pertama, kepercayaan publik yang besar terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI).
Kedua, Rizieq diyakini mewakili suara rakyat yang dibungkam.
“Tingginya kepercayaan masyarakat terhadap upaya pemerintah membungkam HRS, termasuk kasus yang melibatkan HRS, dilihat sebagai bagian dari upaya membungkam HRS,” ujarnya.
Selain itu, Dedi mengatakan, kondisi ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Habib Rizieq. Menurutnya, Rizieq saat ini menjadi simbol perlawanan masyarakat terhadap pemerintah.
Kondisi ini terlihat dari rangkaian gerakan 212 yang terikat dan terus berhasil, kata Dedi.
Komunikator yang bergairah. Fanatik musik. Guru Twitter. Beeraholic. Penginjil zombie yang ekstrim
You may also like
-
Reaksi terkejut orang Amerika terhadap fakta tentang kehidupan di Inggris yang tertangkap kamera
-
WWE Money In The Bank Liputan Langsung (7/2): Pertandingan MITB, Rousey
-
Rekan pencipta teman menyumbangkan $ 4 juta di tengah rasa malu atas putihnya acara teman-teman
-
Pangeran Harry mendorong ‘merek kerajaan’ dan ‘warisan’ dalam video baru – ‘untuk menunjukkan bahwa dia penting’
-
Stranger Things Musim 4 Bagian 2 episode mungkin tidak lengkap saat ditambahkan ke Netflix