UNTUK ATAS Peneliti menemukan a planet Ekstrem di tepi tata surya. Planet ini dikelilingi oleh lautan lava cair sedalam 100 kilometer, yang membuatnya sangat panas. Karenanya planet ini disebut K2-141b atau “Planet Lava”.
Menurut ilmuwan dari Universitas McGill, Universitas York, dan Institut Pendidikan Sains India, K2-141b memiliki cuaca yang sangat ekstrim dengan angin supersonik 5.000 kilometer per jam dan hujan batu.
Baca juga: Para astronom mencoba metode baru untuk menemukan planet kesembilan
Para peneliti mencoba membuat simulasi komputer untuk memprediksi kondisi di K2-141b. Berdasarkan analisis mereka, cuaca ekstrem ini dapat secara permanen mengubah permukaan dan atmosfer K2-141b dari waktu ke waktu.
“Studi ini menandai pertama kalinya prediksi kondisi cuaca di K2-141b dapat dibuat dengan teleskop generasi mendatang seperti James Webb Space Telescope dari jarak ratusan tahun cahaya,” kata penulis utama studi Giang Nguyen. . Scitech Daily, Jumat (6/11/2020).
K2-141b mengorbit begitu dekat dengan bintangnya sehingga ia masuk ke dalam planet asing ini. Dengan cara ini, K2-141b memiliki dua sisi yang berbeda. Artinya ada sisi yang selalu menghadap bintang.
Baca juga: Jupiter sebelas kali lebih besar dari bumi
Sisi malam terkena suhu hingga -200 derajat Celcius. Pada siang hari, suhunya bisa mencapai 3.000 derajat celcius yang berarti batuan tidak hanya bisa meleleh, tapi juga menguap.
Hebatnya, siklus air di planet K2-141b hampir sama dengan di Bumi. Air menguap, naik ke atmosfer dan mengembun dan kemudian jatuh kembali ke permukaan sebagai hujan.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi