(The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta ●
Jum, 28 Mei 2021
Tahun lalu, Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya memangkas investasi ekuitas swasta (PE) mereka dan keluar akibat pandemi COVID-19. Namun, prospek pendanaan tahun ini mungkin lebih penuh harapan. Sebuah studi menunjukkan bahwa pemulihan kemungkinan karena meningkatnya minat dalam ekonomi internet dan peluang untuk go public dengan perusahaan cek kosong.
Berdasarkan Laporan Ekuitas Swasta Asia Tenggara 2021 yang ditugaskan oleh konsultan manajemen Bain & Company yang berbasis di Singapura, aktivitas bisnis dan nilai di kawasan tersebut menurun dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik akibat COVID-19 kembali secara signifikan.
Aktivitas investasi di Asia Tenggara turun dari 115 transaksi pada 2019 menjadi 106 pada tahun lalu. Nilai transaksi di kawasan itu turun 25 persen dibandingkan periode yang sama, dari $ 12 miliar menjadi $ 9 miliar.
untuk membaca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari IDR 55,000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten kami di web dan di aplikasi
- Tanpa iklan, tanpa gangguan
- Langganan bonus untuk dibagikan
- Bookmark dan fungsi mode malam di aplikasi
- Berlangganan newsletter kami
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)