Eisya A. Eloksari (The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta ●
Sel, 25 Mei 2021
Tahun lalu, Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya memangkas investasi ekuitas swasta (PE) mereka dan keluar akibat pandemi COVID-19. Namun, prospek pendanaan tahun ini mungkin lebih penuh harapan. Sebuah studi menunjukkan pemulihan kemungkinan karena meningkatnya minat dalam ekonomi internet dan peluang untuk go public dengan perusahaan cek kosong.
Berdasarkan Laporan Ekuitas Swasta Asia Tenggara 2021 yang ditugaskan oleh konsultan manajemen Bain & Company yang berbasis di Singapura, aktivitas bisnis dan nilai di kawasan tersebut menurun dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik akibat COVID-19 kembali secara signifikan.
Aktivitas investasi di Asia Tenggara turun dari 115 transaksi pada 2019 menjadi 106 pada tahun lalu. Nilai transaksi di kawasan ini turun 25 persen dibandingkan periode yang sama, dari $ 12 miliar menjadi $ 9 miliar.
untuk membaca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari IDR 55,000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten kami di web dan di aplikasi
- Tanpa iklan, tanpa gangguan
- Langganan bonus untuk dibagikan
- Bookmark dan fungsi mode malam di aplikasi
- Berlangganan newsletter kami
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi