Pelaut yang ditangkap di Indonesia mencari bantuan pemerintah untuk pemulangan

Tiga belas awak India dari kapal tanker minyak MT Strovolos yang berbasis di Bahama telah meminta bantuan dari serikat pekerja terhadap dugaan penahanan pihak berwenang Indonesia di atas kapal.

Forward Seamen’s Union of India (FSUI) Anda telah menulis surat kepada Departemen Perkapalan dan Luar Negeri menyerukan upaya diplomatik untuk membantu pelaut India. Kapal tersebut saat ini sedang ditambatkan di Batam, Indonesia.

Menurut surat dari awak India ke FSUI, kapal itu akan dirilis pada 24 September, milik negara.

“Takut hidup”

Mereka menunjukkan kepada kru pesan Red Corner yang dikeluarkan terhadap anggota kru oleh Interpol atas permintaan pemerintah Kamboja. “Anggota kru sangat takut akan nyawa mereka. Mereka lelah fisik dan mental karena lama berada di kapal,” kata Sekjen FSUI Manoj Yadav. Lini bisnis.

Pendudukan juga memberi tahu serikat pekerja bahwa mereka tidak memiliki kontak atau hubungan dengan pemerintah Kamboja. “Anggota awak mengalami trauma psikologis saat dibawa melawan mereka oleh Angkatan Laut, Penjaga Pantai dan Polisi Indonesia.

“Karena kru telah mengakhiri kontrak mereka dan menunggu untuk kembali ke rumah, insiden ini terjadi di atas kapal, yang tidak ada hubungannya dengan kru. Ketika biaya dikeluarkan, tanggung jawab utama ada pada piagam kapal dan otoritas utama lainnya, ”kata Yadav dalam suratnya kepada Menteri Perkapalan Sarbanand Sonowal. Dia meminta menteri untuk membantu mereka dengan semua bantuan hukum yang mungkin, serta dengan pemulangan ke kampung halaman mereka. “Karena kami sudah punya duta besar India di Jakarta dengan email kami 25 surat.

Dalam surat terpisah, Sekretaris Jenderal CITU Tapan Sen memberi tahu Menteri Luar Negeri S. Jaishankar bahwa anggota keluarga awak kapal prihatin dan prihatin dengan nasib para pelaut. “Jika ada kesalahan atau pelanggaran sama sekali, perusahaan (World Tanker Management) dan pencarter (KrisEnergy) bertanggung jawab atas kekacauan itu, karena kapal hanya bergerak seperti yang diarahkan oleh perusahaan dan pencarter dan awak dipenjara dan dilecehkan. dan.” juga dapat ditahan, “katanya dalam surat itu, meminta Jaishankar untuk mengambil tindakan yang tepat untuk menyelamatkan pelaut India yang ditahan di kapal dan untuk memastikan mereka kembali ke India.

READ  Repsol mengakhiri FEED pada penemuan gas besar Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *