JAKARTA, 24 April (Xinhua): Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, yang tiba di sini pada Jumat (23 April) untuk menghadiri pertemuan para kepala negara dan pemerintahan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) untuk berpartisipasi di Myanmar Keduanya membahas kerja sama bilateral dan situasi di Myanmar.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan pada konferensi pers bahwa kedua kepala negara dan pemerintahan pada pertemuan bilateral mereka ingin memperkuat kerja sama kesehatan dalam rangka pandemi Covid-19, meningkatkan kerja sama ekonomi dan mempercepat perundingan antara kedua negara mengenai zona ekonomi eksklusif perbatasan serta situasi di Myanmar.
“Presiden mendorong kedua negara untuk menuntut akses yang sama terhadap vaksin dan memperkuat ketahanan kesehatan di Asia Tenggara dalam jangka panjang,” kata Retno.
Terkait sektor ekonomi, Jokowi mendesak Vietnam untuk menghilangkan hambatan perdagangan dan investasi, mengingat nilai perdagangan antara Vietnam dan Indonesia hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Baik kepala negara dan pemerintahan menyatakan keprihatinan tentang situasi di Myanmar, menurut Retno.
Kedua pemimpin berharap pertemuan tatap muka para pemimpin ASEAN di Myanmar pada hari Sabtu dapat menghasilkan kesepakatan terbaik untuk Myanmar, katanya.
Retno mengatakan para pemimpin Thailand, Laos dan Filipina mengatakan mereka tidak bisa menghadiri pertemuan tersebut.
Kelompok Asean didirikan pada tahun 1967 di Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. – Xinhua
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)