Para ilmuwan telah mempelajari rahasia galaksi jauh yang terlihat tidak hanya oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble, tetapi juga fenomena optik di ruang angkasa yang dikenal sebagai “Cincin Einstein”.
Hubble adalah salah satu alat astronomi terbesar yang pernah dibawa ke luar angkasa. Ia telah mengorbit bumi pada ketinggian sekitar 540 km sejak tahun 1990 dan menangkap beberapa gambar ruang angkasa yang paling menarik yang pernah dilihat manusia.
Desember lalu, sebuah gambar diambil dari salah satu “Cincin Einstein” paling lengkap yang pernah dilihat, sebuah fenomena yang diteorikan oleh ilmuwan besar dalam Teori Relativitas Umum – dan sekarang para ilmuwan telah mempublikasikan penelitian mereka tentang apa yang mereka pelajari.
Penampilan objek yang tidak biasa ini disebabkan oleh lensa gravitasi, sesuatu yang terjadi ketika cahaya dari galaksi yang jauh terdistorsi oleh objek masif antara sumber dan pengamat.
Pertama kali diteorikan pada tahun 1912 sebelum Einstein secara resmi menerbitkan teorinya pada tahun 1916, fenomena yang diamati oleh Hubble menunjukkan bahwa cahaya galaksi yang jauh diperbesar dengan faktor 20.
Itu membuat kapasitas pengamatan Hubble secara efektif setara dengan teleskop 48 meter (157 kaki) dibandingkan dengan bukaan 2,4 m (7,8 kaki) yang sebenarnya dimilikinya.
Sifat fisik ini baru ditemukan setelah para astronom secara akurat memodelkan efek pijar lensa pada gambar galaksi yang jauh.
“Model seperti itu hanya dapat diperoleh dengan pencitraan Hubble,” kata pemimpin peneliti Anastasio Díaz-Sánchez dari Universidad Politécnica de Cartagena di Spanyol.
“Secara khusus, Hubble membantu kami mengidentifikasi empat gambar duplikat dan gugus bintang di galaksi lensa,” tambah Díaz-Sánchez.
Pengamatan Hubble pertama kali dilakukan oleh Profesor Saurabh Jha dari Rutgers, dari Universitas Negeri New Jersey.
Timnya bertujuan untuk menggunakan gambar tajam Hubble untuk mengungkapkan struktur kompleks yang terperinci di dalam lengkungan cincin itu sendiri.
Profesor Jha menjuluki gambar “Cincin Cair”, mengacu pada penampilan dan konstelasi tuan rumah Fornax (tungku), yang terlihat dari belahan bumi selatan.
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Aturan matematika ditemukan di balik distribusi neuron di otak kita
-
Para ilmuwan menemukan penjelasan untuk lubang gravitasi raksasa di Samudra Hindia
-
Peta baru yang akurat dari semua materi di alam semesta dirilis
-
Para ilmuwan mengatakan sepasang bintang yang sangat langka berperilaku sangat ‘aneh’
-
Lima Angsa Tewas Setelah Terbang Ke Saluran Listrik Hinkley | Berita Inggris