Mural untuk Galeri Bega berbicara tentang hubungan antara kota dan Indonesia

Mural untuk Galeri Bega berbicara tentang hubungan antara kota dan Indonesia

Seniman Dias Prabu berdiri dengan karya batiknya. Foto: Dewi Bukit.

Sebuah karya seni publik baru menghubungkan – atau lebih tepatnya melukis – Indonesia, masyarakat Yolngu dan kota Bega.

Bulan ini, Seniman Indonesia Dias Prabu telah berkolaborasi dengan dua seniman lokal dari Galeri Regional Lembah Bega untuk melukis mural di pagar konstruksi galeri.

“Dias Prabu, seorang muralis dan pencipta Batik Tulis (tie-dye yang digambar tangan) dari Yogyakarta, dibantu dalam karyanya oleh seniman lokal Stan Squire, Mike Barnard dan Ness Mercieca, ”kata direktur galeri Iain Dawson.

“Ini cara yang menarik untuk memeriahkan lokasi konstruksi untuk galeri baru.

“Memiliki seniman sekaliber Dias di sini adalah kehormatan besar dan kesempatan besar bagi sesama seniman untuk berjejaring lintas batas negara.”


BACA JUGA: Remaja Berbakat Terima Beasiswa Hadiah Seni Penjual Kecil Pertama


Mural tersebut membahas hubungan antara orang Makassar Indonesia dan orang Yolngu di Northern Territory, serta hubungan yang berkembang antara Indonesia dan Lembah Bega.

Dias Prabu, Jaeko Sieno, Dewi Bukit dan Andika Ananda berdiri di galeri bersama Russell Fitzpatrick, Walikota Bega Valley Shire. Foto: BVSC.

Pada tahun 2014, Pak Prabu memenangkan kompetisi desain mural di Galeri Nasional Indonesia dan muralnya dilukis di dinding galeri, yang masih berdiri sampai sekarang.

Dalam karyanya tie-dye, ia menggunakan alat edging lilin panas tradisional untuk membuat karya tekstil skala besar yang diwarnai dengan tangan.

Desain diinformasikan oleh cerita rakyat dan legenda Indonesia, diwakili melalui gambar tokoh hibrida, makhluk mitologis dan reinterpretasi kontemporer motif dan simbol tradisional Indonesia.


BACA JUGA: Wilayah Queanbeyan Disambut Kembali ke Seni Tablelands Selatan dengan Tangan Terbuka

READ  Rencana Indonesia untuk mendapatkan pejuang Rafale terhambat oleh pendanaan penghalang jalan

Saat melukis mural di Bega, kelompok seni kontemporer Pak Prabu Kultura Collectiva juga menampilkan tarian tradisional Indonesia di lokasi.

Mr Dawson mengatakan pembangunan kembali galeri regional bergerak menuju tanggal pembukaan di musim panas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *