KUALA LUMPUR: Pusat Sumber Daya Genomics Malaysia Bhd (MGRC) membuat tes skrining genetiknya tersedia di Indonesia melalui kemitraan dengan distributor medis dan farmasi Medifirst Sdn Bhd.
Sebuah pernyataan Jumat mengatakan tes skrining genetik akan tersedia melalui jaringan luas Medifirst dari dokter umum dan spesialis di rumah sakit dan pusat kesehatan, antara lain.
Menurut Datuk Yap Kon Min, direktur Medifirst, ada lebih dari 2.000 rumah sakit dan 9.000 klinik masyarakat dan dokter umum di Indonesia, yang sebagian besar adalah milik swasta.
“Kami sudah memiliki lebih dari 100 dokter yang menunggu untuk menggunakan tes skrining genetik Genomics Malaysia untuk membantu pasien membuat keputusan yang lebih tepat tentang melindungi kesehatan mereka,” tambahnya.
Malaysian Genomics mulai mengembangkan tes skrining genetik untuk dokter pada tahun 2012 dan telah membangun kapasitas untuk memberikan wawasan genetik tentang ratusan penyakit dan sifat yang menghasilkan informasi yang dapat ditindaklanjuti dan pengetahuan baru dalam perawatan kesehatan preventif yang dipersonalisasi.
“Kami akan bekerja sama dengan Medifirst untuk memastikan tes skrining genetik kami dilakukan melalui saluran kesehatan profesional yang benar di seluruh Indonesia.
“Dengan mengidentifikasi potensi risiko kesehatan dari hasil skrining genetik, pasien dapat bekerja dengan dokter mereka untuk merencanakan bagaimana risiko terjadinya penyakit dapat dikurangi melalui pilihan pencegahan, pemantauan dan pengobatan yang tersedia,” kata Sasha Nordin, CEO MGRC.
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi