Menteri mengupayakan peran UMKM yang lebih kuat dalam menggairahkan perekonomian Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Menteri Nasional Perencanaan Pembangunan / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa ingin agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berperan lebih luas dalam menggairahkan perekonomian Indonesia dengan kontribusi hanya 57 persen. untuk bermain PDB.

“Sekitar 99 persen perusahaan di Indonesia didominasi oleh UMKM yang merupakan 97 persen dari total jumlah karyawan, namun UMKM hanya berkontribusi 57 persen terhadap PDB nasional,” kata Monoarfa di Jakarta, Rabu.

Menkeu menilai, meski berbagai program pengembangan UMKM dilaksanakan oleh kementerian dan lembaga negara, namun hasilnya belum maksimal.

Menteri memperhatikan penilaian program UMKM mulai Januari 2020, yang menyoroti moral hazard yang melekat pada pemberian modal yang ditawarkan oleh kementerian dan lembaga negara kepada UMKM.

Karena tidak perlu dikembalikan dan digunakan untuk keperluan non bisnis, jelasnya.

Sementara itu, Pungky Sumadi, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan yang juga Wakil Ketua Bappenas, mengatakan kondisi tersebut menunjukkan proses pertolongan belum optimal karena dilakukan oleh kementerian dan lembaga yang kurang tugas dan fungsi untuk membangun. UMKM.

Kementerian / Bappenas, Kementerian Keuangan, UKM dan Koperasi serta kementerian dan lembaga terkait lainnya akan mengevaluasi program pengembangan UMKM sebagai dasar pengalokasian dana pada tahun 2022.

Ia menilai peran Kementerian UKM dan Koperasi sebagai koordinator program pengembangan UMKM harus diperkuat. Perusahaan yang bekerja dengan UMKM harus diberi insentif.

Berita terkait: Menteri Masduki buka Jafest 2021 untuk mendorong pemulihan ekonomi
Berita Terkait: Departemen Perindustrian mempromosikan pendekatan OVOP bagi UKM untuk mendunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *