Menteri luar negeri Kanada melakukan perjalanan ke Asia untuk pertemuan guna membangun kemitraan dan terlibat dengan negara-negara di bawah strategi Indo-Pasifik Kanada yang akan datang dari pemerintah.
Melanie Joly mengatakan akan mengunjungi Indonesia dan Vietnam.
Dia mengatakan dalam siaran pers bahwa kemakmuran, keamanan, dan kesejahteraan warga Kanada akan semakin terkait dengan perkembangan ekonomi, sosial dan politik di kawasan Indo-Pasifik.
Lanjut membaca:
Kanada dan India mengincar pembicaraan perdagangan saat kaum Liberal mencari alternatif selain China
Di Jakarta, Joly akan bertemu dengan mitranya dari Indonesia Retno Marsudi, pemangku kepentingan politik Indo-Pasifik dan keamanan regional, dan para pemimpin feminis yang bekerja di bidang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Di Hanoi, Joly akan bertemu dengan Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan pejabat pemerintah Vietnam lainnya untuk menggarisbawahi hubungan Kanada-Vietnam menjelang peringatan 50 tahun hubungan diplomatik pada 2023.
Dia juga akan mengunjungi Provinsi Nguyen Thailand untuk bertemu dengan perempuan etnis minoritas dan belajar lebih banyak tentang bagaimana bantuan luar negeri Kanada membantu memperkuat bisnis milik perempuan.
“Saya berharap dapat mengunjungi Indonesia dan Vietnam untuk lebih memahami kawasan ini, memperluas kemitraan, dan berhasil berkontribusi pada Indo-Pasifik yang lebih aman, lebih tangguh, lebih inklusif, dan lebih berkelanjutan untuk kepentingan semua,” katanya dalam rilisnya.
Joly akan melakukan perjalanan dari Sabtu hingga 14 April.
© 2022 Pers Kanada
Komunikator. Pencandu web lepas. Perintis zombie yang tak tersembuhkan. Pencipta pemenang penghargaan
You may also like
-
Taman kanak-kanak di Indonesia yang terkena gempa dibuka kembali dengan bantuan dari Taiwan
-
Tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan kegagalan UU Cipta Kerja, kata KSPI
-
Saat Indonesia berjuang untuk mendorong melalui hukum pidana baru yang ketat, Senator Markey memimpin rekan-rekannya dalam mendesak Presiden Widodo untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melindungi kebebasan fundamental.
-
Video menunjukkan pengungsi Afghanistan memprotes, bukan “pekerja China” di Indonesia
-
Indonesia Masih Mengingkari Kebebasan Beragama Kepada Minoritas Agama – Akademisi