Menkeu menyoroti tiga kunci pemulihan sektor pariwisata

Ini telah menjadi fokus kami pada bagaimana kami bisa berbuat lebih baik. Bahkan akan (lebih besar dari) Bali dan Jakarta

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut inovasi, adaptasi, dan kolaborasi sebagai tiga aspek krusial untuk mendukung sektor pariwisata yang dilanda pandemi.

Saat ini, kementerian sedang mengembangkan lima tujuan wisata prioritas utama di Indonesia, antara lain Danau Toba di Sumatera Utara, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara. Upaya tersebut merupakan bagian dari inovasi yang ia kutip sebelumnya.

“Ini menjadi fokus kami bagaimana kami bisa meningkatkannya. Bahkan akan (lebih besar dari) Bali dan Jakarta,” kata Menkeu pada side event G20 di Indonesia di Jakarta, Senin.

Berita Terkait: MotoGP tunjukkan potensi Indonesia: menteri

Oleh karena itu, lima destinasi wisata prioritas utama tersebut diharapkan dapat menerapkan Protokol Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Keberlanjutan (CHSE) selama beroperasi.

Inovasi destinasi wisata ini diharapkan dapat lebih meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor bisnis, selain mendorong masuknya modal asing ke dalam negeri.

Menurut PBB, adaptasi tujuan wisata sedang dipromosikan sebagai bagian dari waktu normal baru dan untuk pemulihan yang berkelanjutan.

“Salah satu (contoh) adaptasi ini adalah pembayaran digital (untuk) transaksi di berbagai tempat wisata,” ungkapnya.

Berita Terkait: Semangat untuk 4.000 restoran Indonesia yang dibuka di luar negeri pada 2024: Uno

Uno menyoroti kerjasama yang akan dijalin dengan pemerintah daerah, swasta, lembaga, masyarakat dan media sebagai salah satu aspek penting dalam pemulihan sektor pariwisata.

READ  Bangladesh untuk penyelesaian awal PTA inklusif dengan Indonesia

Selain itu, kerja sama dengan dunia internasional juga relevan, misalnya dengan mengintensifkan kerja sama penerapan travel bubble.

Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terpukul sejak pandemi melanda dua tahun lalu. Dengan beberapa orang Indonesia yang bergantung pada sektor ini untuk mata pencaharian mereka, ada kekhawatiran karena wabah tersebut mengurangi jumlah pelancong domestik dan internasional ke tempat-tempat wisata, sehingga berdampak pada kebangkitan ekonomi.

Berita Terkait: Inovasi Telemedicine Desa Efektif Hadapi COVID-19: KSP

Berita Terkait: Pemerintah Ciptakan Basis Hukum Adaptif Bidang Telemedis: KSP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *