Menkeu melihat defisit anggaran di bawah 5,4% dari PDB pada 2021

JAKARTA, 11 Oktober (Reuters): Defisit anggaran Indonesia dapat menyempit menjadi kurang dari 5,4% dari produk domestik bruto tahun ini karena ledakan komoditas dan pemulihan ekonomi setelah gelombang Covid-19 yang paling mematikan, menteri keuangannya Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada hari Senin .

Sri Mulyani mengatakan dalam forum virtual dengan Institute of International Finance bahwa pemulihan ekonomi Indonesia telah dipercepat sejak akhir Agustus setelah kasus Covid-19 menurun setelah lonjakan dahsyat pada Juli.

Pemerintah telah meningkatkan anggaran bantuan Covid-19 untuk menanggapi kasus yang meningkat. Prospek defisit anggaran sebelumnya untuk tahun 2021 adalah 5,82% dari PDB.

Parlemen Indonesia sebelumnya telah meloloskan RUU untuk salah satu reformasi pajak paling ambisius di negara ini, termasuk kenaikan PPN tahun depan, pajak karbon baru, dan pembatalan rencana pemotongan pajak perusahaan.

Undang-undang tersebut bertujuan untuk merampingkan pengumpulan pendapatan dan meningkatkan kepatuhan pajak setelah perbendaharaan terpukul keras tahun ini dan 2020 karena pandemi COVID-19.

Sri Mulyani Indrawati telah mengatakan bahwa langkah-langkah fiskal baru akan mengurangi penerimaan pajak sekitar Rs 139,3 triliun untuk tahun depan.

Namun, beberapa kelompok perusahaan dan analis mempertanyakan waktu kenaikan pajak karena pemulihan ekonomi dari pandemi dipandang rapuh.

Undang-undang tersebut berencana untuk meningkatkan tarif PPN atas penjualan hampir semua barang dan jasa dari 10% sekarang menjadi 11% pada April mendatang dan menjadi 12% pada tahun 2025.

Ini juga memotong pemotongan pajak perusahaan yang direncanakan dan memperkenalkan tarif pajak penghasilan yang lebih tinggi untuk individu kaya, pajak karbon baru dan program amnesti pajak baru.

Semua partai politik kecuali satu di parlemen menyetujui undang-undang tersebut.

READ  Peretas membocorkan data pribadi 279 juta orang Indonesia

“Dengan undang-undang ini kami ingin mengoptimalkan penerimaan negara, menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil…

Langkah-langkah pajak baru akan meningkatkan inflasi utama kurang dari 0,5 poin persentase dan berdampak kecil pada pertumbuhan ekonomi, kata menteri. – Reuters

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *