Evy Mulyani (The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta
Rabu, 14 Juli 2021
Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi semua dimensi kehidupan, terutama ekonomi global. Bank Dunia menemukan bahwa perekonomian Indonesia secara bertahap telah pulih hingga kuartal pertama tahun 2021, dengan tanda-tanda pemulihan yang lebih kuat di beberapa sektor unggulan pada kuartal kedua.
Alasan utamanya adalah kebijakan fiskal yang substansial, yang memicu pemulihan ekonomi sebesar 4,3 persen dari produk domestik bruto (PDB) dikombinasikan dengan reaksi kebijakan moneter yang kuat. Paket respons fiskal untuk COVID-19 ditingkatkan dari 3,8 menjadi 4,5 persen dari PDB antara 2020 dan 2021, dengan mempertimbangkan pendanaan vaksinasi gratis.
Terlepas dari respons yang gigih terhadap krisis dan tanda-tanda pemulihan bertahap, Indonesia dan ekonomi global menghadapi risiko negatif yang tinggi. Perkiraan pertumbuhan bisa turun menjadi 3,1 persen pada 2021 dan 3,8 persen pada 2022.
untuk membaca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-Post surat kabar harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)