Mohammad Faisal (The Jakarta Post)
BONUS
Jakarta
Rab, 28 Juli 2021
Pada 1 Juli, Bank Dunia menurunkan Indonesia ke kategori pendapatan menengah ke bawah, yang tidak mengherankan meskipun kegembiraan dan kekecewaan publik tentang hal itu.
Indonesia baru saja naik ke kelompok pendapatan menengah atas Juli lalu ketika pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita melebihi ambang batas hanya $50. Dalam hitungan bulan, dampak pandemi COVID-19 semakin parah karena ekonomi Indonesia terkontraksi 2,07 persen dan GNI per kapita turun menjadi $3.870. Akibatnya, negara itu jatuh kembali ke peringkat sebelumnya.
Pandemi telah melanda negara-negara tanpa pandang bulu. Selain di Indonesia, GNI per kapita telah menurun di banyak negara sebagai akibat dari krisis kesehatan global, dan Iran, Belize dan Samoa juga telah turun ke kelompok berpenghasilan menengah ke bawah.
Karena Indonesia masih berkembang…
untuk membaca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-Post surat kabar harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)