Konsumsi rumah tangga swasta akan berkontribusi 54% terhadap perekonomian pada tahun 2022

Jakarta (ANTARA) – Kontribusi konsumsi swasta terhadap perekonomian Indonesia ditargetkan naik menjadi 54 persen pada 2022 atau tumbuh normal sebesar 5 hingga 5,3 persen, menurut laporan keuangan kedua RUU 2022.

Sebagai perbandingan, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh 2,2 hingga 2,8 persen untuk paruh kedua tahun 2021.

“Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2022 akan didorong oleh aktivitas dan pola mobilitas masyarakat yang lebih baik setelah pulih dari eskalasi pandemi COVID-19, baik pada 2020 maupun 2021,” kata RUU yang diakses Selasa dari Jakarta.

Pengendalian pandemi yang berhasil akan meningkatkan kepercayaan publik dalam melakukan kegiatan seperti yang biasa mereka lakukan sebelum pandemi, katanya.

Selain itu, dukungan kebijakan pemerintah untuk memperkuat program perlindungan sosial bagi masyarakat miskin juga akan menjadi faktor penting dalam mendorong atau merangsang konsumsi masyarakat.

Penguatan program perlindungan sosial akan dilakukan melalui integrasi data, perbaikan mekanisme distribusi dan sinergi antar program terkait, termasuk program subsidi publik.

Inflasi yang stabil pada kisaran 3 ± 1 persen secara berkelanjutan juga akan membantu menjaga daya beli masyarakat.

Berita terkait: Pemerintah Indonesia menarik perhatian untuk menggenjot konsumsi domestik

Momentum pemulihan ekonomi yang kuat dan merata pada paruh pertama tahun 2021 harus tetap dipertahankan, meskipun antisipasi harus tetap dilakukan karena tingginya tingkat ketidakpastian akibat peningkatan kasus COVID-19, kata pernyataan itu.

Sejak pertengahan Juni 2021, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia akibat munculnya varian delta yang penyebarannya sangat cepat.

Pemerintah cepat merespon lonjakan tersebut dengan memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di berbagai daerah dan memprioritaskan penanganan COVID-19 untuk memastikan warga tetap aman dan sehat.

READ  Menkeu tekankan pentingnya pembahasan aliran data lintas batas

Selain kebijakan tersebut, pemerintah terus menjalankan program vaksinasi massal yang bertujuan menjangkau lebih banyak orang hingga akhir tahun.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan dia berharap 70 persen orang Indonesia divaksinasi pada Desember 2021.

Efektivitas kebijakan untuk memerangi pandemi akan menjadi kunci keberlanjutan pemulihan ekonomi pada paruh kedua tahun 2021, tambahnya.

Berita Terkait: Kuatnya Konsumsi Domestik Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: ADB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *