KUCHING (17 Agustus): Layanan darat umum dari Pontianak ke Terminal Bus Kuching Sentral dan sebaliknya akan dilanjutkan pada September 2022, dan operasi udara antara Kuching dan Pontianak akan dilanjutkan pada Desember 2022.
Saat ini bus Damri dari Indonesia masih menuju Sarawak, namun hanya sampai perbatasan Tebedu-Entikong, kata Konjen RI di Kuching, Raden Sigit Witjaksono.
“Bus Damri Indonesia saat ini hanya sampai perbatasan Tebedu-Entikong untuk menurunkan penumpang, dan dari perbatasan Bus Asia (dari sisi Sarawak) akan menjemput penumpang dan membawanya ke terminal bus Kuching Sentral.
“Begitulah sekarang setelah pandemi,” katanya ketika ditanya tentang operasi bus untuk Pontianak dan Kuching.
Ia dikejutkan setelah memimpin perayaan HUT RI ke-77 KJRI di sini.
Ia menambahkan, sejak dibukanya dua perlintasan perbatasan utama di Tebedu/Entikong dan Biawak/Aruk (di Lundu), baik bus Damri maupun Bus Asia sudah melayani trayek tersebut, namun baru sejak April 2022 naik ke perbatasan.
“Ketika perbatasan di sini (di Sarawak) mulai dibuka pada April 2022, kami melihat jumlah kunjungan dari kedua belah pihak meningkat.
“Kemarin saya menerima laporan update terbaru di perbatasan. Menurut laporan itu, lebih dari 400 pengunjung datang dari dua arah setiap hari. Kami berharap jumlahnya akan meningkat seiring tersedianya transportasi. Diskusi sedang berlangsung untuk memungkinkan bus Damri melakukan perjalanan ke Kuching Sentral.
“Mudah-mudahan September sudah bisa – dari Pontianak ke Sarawak dan sebaliknya. Kami sedang dalam proses menyelesaikan beberapa detail,” katanya.
Sementara itu, Raden Sigit berharap situs Telok Melano (di Indonesia disebut Temachuk) Sarawak segera dibuka untuk umum.
“Desain Telok Melano ada hubungannya dengan pariwisata, di sini di Sarawak dikenal sebagai Telok Melano sedangkan di Indonesia dikenal dengan Temachuk. Ini adalah salah satu harapan kami untuk segera dibuka. Perhatian yang sama juga harus diberikan kepada Serikin (sisi Sarawak) dan Jagoi Babang (sisi Indonesia) karena perbatasan ini merupakan tujuan potensial bagi kedua negara dalam hal pariwisata, ekonomi, dan bisnis, ”katanya.
Perjalanan udara antara Pontianak dan Kuching, dia berharap, akan dilanjutkan kembali oleh kedua belah pihak pada akhir tahun ini.
“Kami juga masih dalam proses finalisasi ini, kami berharap kedepannya akan ada jalur udara antara Kuching dan Pontianak seperti sebelum pandemi. Ini akan sangat membantu untuk wisata medis karena banyak orang datang dari Pontianak atau Kalimantan Barat untuk berobat. Jalur darat akan memakan waktu.
“Itu adalah sesuatu yang kami harap untuk didiskusikan karena kami tahu ada beberapa kemungkinan alasan untuk kedua belah pihak. Siapa tahu bisa kita kembangkan ke Kuching-Jakarta untuk pariwisata atau Kuching ke Bali,” ujarnya.
Bus Damri yang berbasis di Pontianak masih menjadi pilihan masyarakat sebagai operator trayek bus antarnegara yang menghubungkan Pontianak dengan Kuching. Untuk saat ini, bus Damri akan beroperasi tiga kali sehari dari Pontianak dan tiga kali sehari dari Kuching ke perbatasan.
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)