Jakarta, CNBC Indonesia – Harga saham emiten batu bara raksasa di Indonesia terpuruk pada sesi perdagangan pertama Kamis (22/10/2020).
Turunnya harga jual batubara di pasar internasional nampaknya telah memicu koreksi harga saham tambang batubara di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan data perdagangan BEI, koreksi saham batubara, termasuk saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) dilakukan pada sesi pertama. Nyungsep hingga 6,19% dengan harga Rp106 / saham.
Kemudian saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) terkoreksi 2,5% ke level harga Rp 1.170 / saham. Kemudian saham PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 2,01% ke level Rp 975 / saham.
Kemudian saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) jatuh 1,82% pada level harga Rp 8.075 / saham. Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga turun 1,25% ke harga Rp 1.975 / saham.
Lanjutan Saham PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) turun 1% menjadi harga Rp 198 / saham. Terakhir, saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) minus 0,82 persen ke level harga Rp 242 / saham.
Tim Riset CNBC Indonesia menilai penurunan harga batu bara terkait erat dengan sentimen penurunan harga komoditas.
Pada penutupan perdagangan Rabu (21 Oktober 2020) harga batubara termal Newcastle untuk kontrak yang paling aktif diperdagangkan turun 0,95% menjadi USD 57,15 / ton.
Ditemukan bahwa harga batubara ditutup dengan koreksi selama 2 hari. Pada Oktober, harga batubara turun signifikan 6,51% per hari.
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)