Jakarta (ANTARA) – Tiga bisnis yang akan diminati di masa depan yakni keamanan siber, metaverse, dan sistem pembayaran serta teknologi finansial/fintech, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
“Alhamdulillah tidak ada serangan siber di sesi kami, tapi sesi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate berulang kali terkena serangan siber. Ada yang mengganggu acara kita,” ujarnya saat peluncuran Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI) dan Klinik Bisnis hybrid dengan Sandiaga pada Selasa.
Sektor kedua yang akan diminati di masa depan adalah metaverse, yang berpotensi menarik investasi US$720 miliar dalam tiga tahun ke depan, tambahnya.
Metaverse dianggap sebagai perwujudan teknologi yang bergerak cepat, kata Uno menambahkan, di sektor digital, pelaku usaha bisa meraup untung tanpa mengambil risiko besar.
Salah satu cara memonetisasi barang digital adalah non-fungible token (NFT), yang mulai populer di Indonesia sejak Sultan Gustaf Al-Ghozali menjual foto dirinya melalui NFT dan berhasil mendapatkan Rp13 miliar, katanya.
“Dari Rp13 miliar yang diperolehnya, ia hanya mampu menguangkan Rp30 juta saja. Namun, ini awal yang baik. Menurut saya, metaverse adalah salah satu area yang lebih dekat dengan hiburan,” kata Uno.
Berkaca pada masa lalu, banyak perusahaan teknologi seperti Friendster dan MySpace belum mampu bersaing dengan Facebook atau Google, kata menteri.
“Kalau kita berinvestasi di Friendster atau MySpace, kita akan keluar dari permainan. Kita tidak akan untung. Tapi jika kita memilih Facebook, kita bisa mendapatkan pendapatan,” kata mantan Wakil Gubernur Jakarta itu.
Uno mengatakan bahwa sistem pembayaran dan teknologi keuangan juga akan dibutuhkan di tahun-tahun mendatang.
Oleh karena itu, sektor sistem pembayaran dan teknologi keuangan harus diperluas dan dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan akses permodalan bagi pelaku usaha, tambahnya.
Berita terkait: Lembaga keuangan sasaran utama serangan siber: OJK
Berita terkait: Menteri Ajak Milenial Raih Peluang di Era Metaverse
Berita terkait: Tanggapi tren NFT dengan meningkatkan keterampilan literasi digital: Kementerian
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)