Jakarta, CNBC Indonesia – Investor swasta dalam negeri dengan tegas menentang kebijakan pemerintah mencap transaksi efek di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sekuritas di sini antara lain saham, obligasi, dan instrumen utang lainnya.
Penolakan ini tidak hanya dikomunikasikan melalui akun media sosial di Twitter dan Instagram, tapi juga dalam bentuk petisi. Salah satunya didirikan oleh investor swasta bernama Farissi Frisky.
Petisi itu sendiri ditujukan kepada Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Presiden Joko Widodo dan Bursa Efek Indonesia. Dalam petisinya, Farisi mengungkapkan bahwa tahun 2020 akan menjadi kebangkitan kembali investor ritel yang ditandai dengan peningkatan jumlah investor yang cukup signifikan.
“Namun, pemerintah tidak membantu investor muda ini tumbuh. Sebaliknya, mereka melihat mereka sebagai peluang untuk menambah tresuri melalui materai yang dikenakan pada setiap konfirmasi perdagangan yang diterima investor,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (19/19). petisi yang dikutip. 12/2020).
“Rp. 10.000 untuk masing-masing Konfirmasi perdagangan. Semoga transaksi harian bernilai jutaan. Bagaimana jika ada investor yang menabung 1 lot saham sehari? “
“Bukankah itu makhluk kontraproduktif program tabungan saham yang coba dipromosikan dalam beberapa tahun terakhir? “
Untuk itu, dalam petisi, dia mendesak investor, terutama peritel, menolak aturan baru tersebut karena dinilai merugikan investor.
Menurut dia, dengan semakin banyaknya investor swasta di dalam negeri, pendampingan harus dilakukan agar semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya berinvestasi dan berinvestasi di pasar modal dalam negeri.
“Ini tidak seperti investor diubah menjadi sapi perah baru untuk meningkatkan pendapatan pemerintah,” katanya.
Hingga siang ini pukul 12.00 WIB sudah ada 3.191 peserta yang telah menandatangani petisi.
Halaman 2 >>
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)