Bisnis.com, JAKARTA – Kabar merger atau merger PT Indosat Ooredoo Tbk semakin dekat. (ISAT) bersama PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) melakukan terobosan baru di peta industri telekomunikasi.
Bagaimana tidak, sejauh ini Indosat memiliki 60,4 juta pelanggan. Tri kini memiliki 38 juta pelanggan di Tanah Air. Dengan penggabungan kedua perusahaan, pelanggan gabungan operator ini akan menjadi 98 juta di atas kertas. Hal ini semakin mendekatkan perusahaan gabungan tersebut pada jarak antara pelanggan dan pemimpin pasar, yaitu PT Telkomsel dengan 170 juta pelanggan.
Kemungkinan merger antara kedua perusahaan ini bahkan lebih besar. Perusahaan yang dipromosikan oleh Hutchison Asia Telecommunications dikatakan berasal dari Indonesia, Vietnam dan Sri Lanka. Perusahaan di ruang ini memiliki sekitar 48,8 juta akun pelanggan aktif. Jika skenario ini berhasil, perusahaan baru akan memiliki sekitar 119 juta pelanggan.
Konsolidasi juga memperkuat bisnis dalam mengoptimalkan frekuensi. Tri baru saja mendapatkan frekuensi 5G 10 MHz, sehingga bisnis perusahaan akan semakin kuat. Penggunaan terbatas dalam jaringan 5G bisa menjadi uji coba bagi perusahaan jika merger terjadi.
Selain itu, merger di dalam negeri ini mendekatkan perusahaan hasil merger tersebut ke frekuensi Telkomsel. Indosat saat ini memiliki frekuensi 2×47,5 MHz di frekuensi yang berbeda-beda. Sedangkan Tri memiliki 2×25 MHz. Tri sendiri baru saja mendapat tambahan jaringan 5G di 2300 MHz dan 10 MHz. Dengan ini frekuensi yang dimiliki menjadi 2×72.5 MHz dan 10 MHz pada frekuensi 5G.
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)