Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung Deklarasi Nay Pyi Taw tentang Transformasi Digital di kawasan ASEAN.
“Ekosistem digital yang aman dan terpercaya di kawasan dapat diwujudkan dengan memastikan ruang siber yang aman dan tangguh untuk aktivitas digital, tata kelola digital yang andal dengan layanan terdistribusi, kebijakan penggunaan teknologi digital, dan pengelolaan data digital untuk memfasilitasi perdagangan lintas batas dan pertukaran data’ demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian, Mira Tayyiba, dalam pertemuan virtual 2nd ASEAN Digital Ministers’ Meeting, seperti dikutip dari siaran pers di Jakarta, Sabtu.
Pernyataan Nay Pyi Taw yang bertajuk “Transformasi Digital: The Engine for ASEAN Economic Recovery from COVID-19” ini bertujuan untuk mengurangi dampak ekonomi dan sosial dari pandemi tersebut.
Menurut Tayyiba, tujuan transformasi digital adalah untuk mempercepat pemulihan melalui data digital, keamanan siber, serta kebijakan dan pedoman platform online. Kominfo juga melihat regulasi konten sangat penting untuk menyediakan layanan berbasis digital kepada publik dan pemerintah seluas mungkin.
Dalam pertemuan China ADGMIN-2 Plus, kementerian mengapresiasi kegiatan bersama di bidang ekonomi digital dan pelatihan teknis terkait keamanan infrastruktur 5G selama setahun terakhir.
Tayyiba menunjukkan bahwa pertemuan tersebut mengadopsi rencana aksi untuk mengimplementasikan Kemitraan ASEAN-China dalam Kerjasama Ekonomi Digital (2021-2025), yang dirangkum dalam Rencana Aksi Kemitraan ASEAN-China 2025.
Indonesia mendukung Rencana Aksi 2025, yang selaras dengan prioritas kerja nasionalnya, termasuk penggunaan teknologi digital dalam manajemen dan kebijakan pandemi COVID-19, literasi digital bagi masyarakat luas, dan peningkatan kapasitas bagi usaha mikro, kecil, dan menengah Indonesia. (UMKM). ) dan keamanan siber sebagai langkah untuk menyediakan ruang siber yang aman dan tangguh untuk aktivitas digital.
Sementara itu, negara-negara anggota ASEAN pada pertemuan ADGMIN-2 Plus India mengakui kemajuan India dalam mendirikan Pusat Kompetensi untuk Pengembangan Perangkat Lunak (CESDT) di Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam.
Berita Terkait: Bocoran Data Non-Peduli Lindendi Pasien COVID-19: BSSN
“Pertemuan tersebut meratifikasi Rencana Kerja ICT ASEAN-India 2022 yang mendukung inisiatif ADM2025, termasuk pembentukan ASEAN-India Advanced IT Knowledge Hub (AIKH) di Center for Development of Advanced Computing (C-DAC), capacity building, dan berbagi ilmu,” jelas Tayyiba.
Kominfo juga optimis dapat bekerja sama dengan India dalam teknologi baru seperti 5G, Internet of Things, dan penggunaan teknologi dalam manajemen bencana.
“Prioritas dalam rencana kerja TIK ASEAN-India 2022 juga akan sangat relevan dengan program transformasi digital strategis Indonesia,” kata Tayyiba.
Forum ADGMIN-2 meratifikasi Strategi Kerjasama Keamanan Siber ASEAN 2021-2025 dan Makalah Implementasi CERT Regional ASEAN dan Pedoman Pengembangan Ekosistem 5G ASEAN.
Berita Terkait: Tata Kelola Internet Perlu Sinergi Daerah: Kementerian
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)