Indonesia mendesak militer Myanmar untuk “menahan diri”

Jakarta, Indonesia

Indonesia meminta militer Myanmar untuk menahan diri dalam menangani pengunjuk rasa terhadap kudeta baru-baru ini, kata seorang pejabat senior, Selasa.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berbicara dengan mitranya dari China Wang Yi melalui telepon pada hari Sabtu tentang situasi di Myanmar setelah kudeta 1 Februari, kata Teuku Faizasyah, juru bicara Kementerian Luar Negeri di ibu kota Jakarta, pada hari Selasa.

Dalam upayanya untuk menemukan solusi yang bersahabat bagi krisis politik di Myanmar, Marsudi berhubungan dengan rekan-rekannya dari India, Australia, Jepang, dan Inggris Raya, serta utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener.

Marsudi menegaskan, keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar harus menjadi prioritas utama bagi junta.

Wang menyambut baik inisiatif Indonesia untuk menyelenggarakan pertemuan khusus Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) guna membahas krisis politik di Myanmar.

“China telah mendukung upaya Indonesia untuk meredakan konflik dengan berkoordinasi dengan anggota ASEAN,” kata Faizasyah kepada Anadolu Agency, Selasa.

Kedutaan Besar China di AS baru-baru ini mengeluarkan pernyataan di mana Beijing menyatakan dukungan penuhnya untuk pertemuan tingkat menteri ASEAN yang diusulkan, tetapi memilih untuk mematuhi prinsip non-campur tangan.

Sebagai tetangga Myanmar yang ramah, Wang mengatakan China prihatin tentang stabilitas dan perdamaian di negara itu.

“Gejolak yang sedang berlangsung di Myanmar bukanlah untuk kepentingan Myanmar, rakyatnya, atau negara regional lainnya,” kata Wang.

“Baik militer dan partai politik Myanmar bertanggung jawab atas stabilitas dan pembangunan negara,” tambahnya.

Pengambilalihan militer

Militer Myanmar mengumumkan keadaan darurat pada 1 Februari, beberapa jam setelah pemimpin de facto Suu Kyi dan anggota senior Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang berkuasa ditangkap.

READ  Bulu Tangkis: Malaysia harus mematahkan cengkeraman Indonesia untuk unggul

Kudeta terjadi beberapa jam sebelum parlemen baru negara itu bersidang setelah pemilihan November, di mana NLD memperoleh keuntungan besar.

Militer mengklaim bahwa mereka memprakarsai kudeta dengan tuduhan “penipuan pemilu,” yang menyebabkan dominasi NLD.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah menyatakan bahwa mereka mengikuti peristiwa “dengan cermat”. .

* Surat dari Maria Elisa Hospita dari Anadolu Agency Layanan Bahasa Indonesia.

Situs web Anadolu Agency hanya memuat sebagian dari berita yang dikumpulkan untuk pelanggan AA News Broadcasting System (HAS). Silakan hubungi kami untuk opsi berlangganan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *