Indonesia mencari kapal kargo yang hilang dengan 16 awak

Indonesia mencari kapal kargo yang hilang dengan 16 awak

Mutia Ladjoni 7 menghilang setelah meninggalkan pelabuhan di barat New Guinea (foto perusahaan)

Diterbitkan 14.11.2022 15:14 oleh

Eksekutif Maritim

Pihak berwenang Indonesia memiliki misi pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung di bagian timur negara itu setelah sebuah kapal kargo antar pulau dilaporkan hilang selama akhir pekan. Mereka melaporkan bahwa kapal itu beroperasi dengan 16 awak di dalamnya dan tidak ada panggilan darurat yang diterima.


Kapal 3.861 dwt Mutia Ladjoni 7 meninggalkan pelabuhan Timika di Indonesia di barat New Guinea pada Rabu 9 November. Pihak berwenang dapat menentukan bahwa kapal telah menyelesaikan pembongkaran kargo untuk kota Asike dan berangkat seperti biasa ke pelabuhan Bontang di pulau Kalimantan.


“Tujuan mereka adalah berhenti di pelabuhan Dobo untuk mengisi bahan bakar,” kata juru bicara Biro SAR. “Kapal hilang kontak… dan sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.” Pemilik kapal mengatakan kepada kantor SAR bahwa mereka kehilangan kontak dengan kapal pada 11 November saat berada di Laut Aru. Mereka mencoba melakukan kontak radio lagi pada 12 November dan kemudian melaporkan kapal hilang ketika mereka tidak dapat melakukan kontak.


Pada 13 November, operasi SAR gabungan mulai melibatkan kantor SAR Dobo dan tim SAR lainnya. TNI AL dan kepolisian daerah juga terlibat dalam pencarian tersebut. Tim SAR juga meminta bantuan kepada kapal-kapal penangkap ikan yang beroperasi di daerah yang mungkin telah melihat Mutia Ladjoni 7 dan waspada terhadap informasi terkait kapal dan hilangnyanya.


Kapal yang terdaftar di Indonesia ini memiliki panjang 278 kaki dan mengangkut kargo umum antar pulau. Itu dibangun pada tahun 1983 dan diyakini tidak memiliki penangkapan Port State Control. Kapal tersebut dioperasikan oleh PT Pelayaran Surya Bintang Timur yang berkantor pusat di Surabaya. Perusahaan mengatakan memiliki enam kapal dengan kapasitas mulai dari 2.000 hingga 7.000 dwt yang menyediakan layanan kargo antar pulau pada rute tramp dan liner.


Tim SAR mengatakan pencarian terus dilakukan untuk menemukan kru atau menemukan informasi tentang hilangnya kapal kargo.

READ  "Kisah Aceh bisa mempererat hubungan antara Indonesia dan Turki."

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *