Indonesia memulai proyek perumahan ibu kota baru senilai $2,7 miliar di Triwulan ke-2

Indonesia memulai proyek perumahan ibu kota baru senilai $2,7 miliar di Triwulan ke-2

Indonesia mengharapkan untuk mulai membangun perumahan senilai $2,7 miliar untuk ribuan pejabat pada kuartal kedua ketika pindah ke ibu kota barunya di pulau Kalimantan, kata seorang pejabat Selasa malam.

Negara ini mengumumkan pada tahun 2019 sebuah rencana untuk memindahkan ibu kotanya dari Jakarta ke kawasan hutan di Kalimantan, sebuah proyek yang diperkirakan menelan biaya $32 miliar. Ibukota baru akan disebut Nusantara.

Pihak berwenang sudah mulai membangun infrastruktur dasar di wilayah tersebut dengan tujuan merelokasi beberapa pejabat pemerintah dan pegawai negeri pada tahun 2024.

Bambang Susantono, Kepala Otoritas Ibu Kota Negara Nusantara, mengatakan pihaknya sedang bernegosiasi dengan tiga pengembang swasta untuk proyek perumahan tersebut: konsorsium CCFG Corp China dan perusahaan Risjadson Brunsfield Nusantara (CCFG-RBN), Korea Land and Housing Korea Selatan Corp dan pengembang lokal PT Summarecon Agung.

Mereka akan membangun 184 menara tempat tinggal untuk sekitar 14.500 pegawai negeri, personel militer dan polisi sebagai bagian dari kemitraan publik-swasta, katanya.

Menurut presentasi Bambang di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, CCFG-RBN akan mengambil sebagian besar proyek perumahan senilai $2,1 miliar.

“Mudah-mudahan di triwulan kedua sudah bisa kita lihat ada yang mulai dibangun,” kata Bambang di sela-sela acara live streaming.

CCFG-RBN dan Summarecon Agung tidak segera menanggapi permintaan komentar, sedangkan Korea Land and Housing tidak dapat dihubungi.

Bambang mengajak para pelaku bisnis yang hadir di WEF untuk berinvestasi di proyek permodalan, antara lain membangun jalan tol, bandara, dan penyediaan listrik.

Hampir selusin perusahaan Malaysia telah mengajukan pernyataan minat untuk berinvestasi di kota baru tersebut, sementara UEA telah menjanjikan miliaran dolar untuk berinvestasi, kata pejabat Indonesia sebelumnya.

READ  Asian Development Bank menaikkan target pendanaan iklim menjadi US$100 miliar untuk 2019-2030

Buletin harian Sabah

Tetap up to date dengan apa yang terjadi di Turki, wilayahnya, dan dunia.

Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja. Dengan mendaftar, Anda menyetujui Ketentuan Penggunaan dan Kebijakan Privasi kami. Situs ini dilindungi oleh reCAPTCHA dan berlaku Kebijakan Privasi dan Persyaratan Layanan Google.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *