Indonesia memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga surya terapung terbesar di kawasan

Indonesia akan mulai mengerjakan proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung 145 megawatt (MW), terbesar di Asia Tenggara, setelah PLN dan Masdar Uni Emirat Arab sepakat untuk membiayai proyek tersebut pada Selasa.

Indonesia bertujuan untuk mendapatkan 23% energinya dari sumber terbarukan pada tahun 2025, dan pemerintah telah mengumumkan bahwa negara tersebut akan berusaha untuk mencapai emisi nol bersih dengan meninggalkan batu bara pada tahun 2060.

“Dengan adanya dukungan dana untuk proyek ini, maka tahap konstruksi dapat segera dimulai,” kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam briefing online, Selasa.

“Kami optimis proyek ramah lingkungan ini dapat beroperasi secara komersial sesuai jadwal dengan dukungan semua pihak yang terlibat,” tambahnya.

Pembangkit listrik fotovoltaik terapung Cirata, perusahaan patungan antara unit PLN dan Masdar di Jawa Barat, diharapkan menjadi yang terbesar dari jenisnya di Asia Tenggara dan diharapkan mulai beroperasi secara komersial pada November 2022.

Pendanaan untuk proyek tersebut telah diatur melalui Sumitomo Mitsui Banking Corp, Societe Generale dan Standard Chartered Bank, kata Masdar dalam pernyataan terpisah Selasa.

Pembangunan proyek sedang berlangsung, kata pernyataan itu.

PLN telah mengumumkan akan secara bertahap menutup pembangkit listrik tenaga batu bara, yang saat ini memenuhi sekitar 60% dari kebutuhan energi Indonesia.

READ  Korban tewas akibat longsor di Jawa Barat meningkat menjadi 31-ANI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *