Indonesia melepaskan tembakan booster di tengah kekhawatiran Omicron akan menyebar

JAKARTA, 12 Januari (Reuters) – Indonesia meluncurkan program booster COVID-19 untuk masyarakat umum pada Rabu ketika negara berpenduduk terbesar keempat di dunia itu mencapai level tertinggi hampir tiga bulan dalam kasus setelah munculnya varian Omicron.

Warga lanjut usia dan immunocompromised, yang mendapat prioritas pengobatan dalam program tersebut, mengantre di puskesmas setempat untuk memperkuat pertahanan mereka terhadap virus yang telah menginfeksi lebih dari 4 juta orang Indonesia.

“Saya merasa lebih aman,” kata Nurlaeni, 77, setelah menerima vaksinasi booster Rabu pagi. “Ada lebih banyak Omicron sekarang, jadi aku lega.”

Daftar sekarang untuk akses GRATIS tanpa batas ke Reuters.com

“Bagi saya, untuk keluarga saya, ini akan melindungi kesehatan kita,” kata Rosita Wati, 62, juga di telepon. “Imunitas kita akan lebih baik.”

Peluncuran booster ini dilakukan di tengah kekhawatiran penyebaran varian Omicron di Indonesia, negara berkembang berpenduduk padat yang dilanda gelombang delta yang melumpuhkan pada bulan Juli.

Seorang wanita menerima booster vaksin Pfizer saat negara meluncurkan program booster untuk masyarakat umum pada 12 Januari 2022 di Jakarta, Indonesia di tengah maraknya varian Omicron. REUTERS / Willy Kurniawan

Pada hari Selasa, Indonesia mencatat 802 kasus baru, tertinggi dalam hampir tiga bulan, dengan menteri senior kabinet Luhut Panjaitan mengatakan jumlahnya dapat mencapai puncaknya pada bulan Februari.

Presiden Joko Widodo mengumumkan pada hari Selasa bahwa booster akan ditawarkan gratis kepada semua penerima manfaat yang memenuhi syarat setelah diskusi awal tentang pengisian booster memicu kontroversi.

Booster, di mana vaksin Sinovac, Astra Zeneca, Pfizer dan Zifivax telah disetujui, berjalan paralel dengan program vaksinasi COVID-19 utama.

READ  Gunung berapi Sinabung di Indonesia mengeluarkan abu panas baru

Indonesia telah berjanji untuk memvaksinasi lebih dari 208 juta dari 270 juta penduduknya, tetapi kurang dari 56% dari populasi target tersebut telah menerima dua suntikan vaksin COVID-19 hingga saat ini, menurut Kementerian Kesehatan.

Para ahli mengatakan keraguan vaksin dan logistik di seluruh kepulauan yang luas telah memperlambat penyebarannya.

Jarum suntik booster di Indonesia diberikan setengah dosis, sejalan dengan penelitian yang mengkonfirmasi efektivitas dosis tersebut, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Daftar sekarang untuk akses GRATIS tanpa batas ke Reuters.com

Pelaporan oleh Heru Asprihanto dan Stanley Widianto; Ditulis oleh Kate Lamb; Diedit oleh Gerry Doyle

Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *