TEMPO.CO, jakarta – Pj Dirjen Imigrasi Indonesia, Widodo Ekatjahjana, Kamis mengumumkan di sebuah acara terkait keimigrasian bahwa kantornya, kementerian negara dan lembaga negara terkait lainnya akan segera meluncurkan program yang disebut-sebut sebagai “visa rumah kedua”. investor dan miliarder internasional.
“Visa khusus ini diberikan kepada para miliarder, orang-orang kaya dunia dan investor untuk mendorong pertumbuhan investasi di Indonesia, mereka yang berniat tinggal lebih lama di Indonesia,” katanya.
Ia menilai kebijakan tersebut sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk memfasilitasi investasi asing di Indonesia. Ditjen Imigrasi, lanjutnya, siap memfasilitasi hal tersebut dengan memberikan fasilitas untuk mendorong pertumbuhan iklim investasi di Indonesia.
Kedua home visa itu sendiri juga akan menjadi alat bagi Global Talent, diaspora Indonesia dan turis manula asing untuk memudahkan mereka tinggal di Indonesia dalam jangka waktu 5 hingga 10 tahun.
“Visa pulang kedua masih dalam tahap final, mudah-mudahan dalam waktu dekat atau mungkin dalam beberapa minggu ke depan program ini akan menjadi regulasi yang akan mulai berlaku,” katanya.
Widodo telah berkomitmen pada banyak kebijakan keimigrasian yang menawarkan kemudahan bagi investor asing yang berada di Indonesia dan bersedia menjamin keamanan pengusaha asing dalam menjalankan usahanya yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada perekonomian Indonesia.
Nugroho Catur Pamungkas
klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Ninja twitter bersertifikat. Ahli internet. Penggemar budaya pop hardcore. Baconaholic.”
You may also like
-
Subway setuju untuk menjual kepada pemilik Dunkin’ dan Baskin-Robbins, Roark Capital
-
Qatar Airways dan Airbus mencapai penyelesaian dalam kasus hukum A350 | berita penerbangan
-
Bos NatWest menolak menghadiri sidang parlemen
-
Investor Brunei berencana berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di IKN
-
Pembuat ChatGPT OpenAI merilis alat pendeteksi konten buatan AI yang “tidak sepenuhnya andal” | Kecerdasan Buatan (AI)