Indonesia ingin mewajibkan pembakaran bersama biomassa di pembangkit listrik

Ekskavator menumpuk batu bara di area penyimpanan pembangkit listrik Indonesia di Suralaya, di provinsi Banten 20 Januari 2010./File Photo

JAKARTA, 23 Juli (Reuters) – Indonesia berencana untuk mewajibkan pembakaran bersama biomassa di pembangkit listrik sebagai bagian dari upayanya untuk menghentikan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, yang menyumbang lebih dari 60% pasokan listriknya, kata direktur kata kementerian energi, Jumat.

Negara Asia Tenggara adalah pengekspor batu bara uap terbesar di dunia dan sangat bergantung pada bahan bakar di dalam negeri, tetapi pihak berwenang telah berkomitmen untuk memulai penghapusan batu bara sebagai bagian dari komitmen perubahan iklim.

“Program co-firing ini merupakan solusi sementara karena kami menentukan bagaimana kami secara bertahap menghentikan pembangkit listrik berbahan bakar batubara,” kata Chrisnawan Anditya, direktur energi terbarukan Departemen Energi dan Sumber Daya Alam, dalam seminar online.

Dia mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan peraturan untuk menerapkan co-firing wajib yang akan berlaku untuk perusahaan listrik milik negara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta pembangkit listrik independen.

Waktu dan detail lainnya, seperti proporsi biomassa yang digunakan dalam co-insinerasi, tidak diungkapkan oleh Chrisnawan.

PLN telah mengumumkan bahwa mereka akan secara bertahap menutup pembangkit listrik tenaga batu bara untuk mencapai netralitas CO2 pada tahun 2060.

Utilitas milik negara berencana untuk memulai pembakaran bersama di 52 pembangkit listrik tenaga batu bara terbesarnya dan memperkirakan bahwa itu dapat menggantikan 9 juta ton batu bara dengan biomassa setiap tahun.

Pelaporan oleh Bernadette Christina Munthe Penulisan oleh Fransiska Nangoy Penyuntingan oleh Ed Davies

Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *