Indonesia bersumpah kompensasi kecelakaan pesawat | The Canberra Times

Berita, dunia

Kepala negara Indonesia telah meyakinkan kerabat 62 orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat di Sriwijaya Air bahwa mereka akan diberi kompensasi. Presiden Joko Widodo mengunjungi pusat komando di Terminal Kontainer Internasional Jakarta, di mana berton-ton puing pesawat yang ditarik dari dasar laut oleh penyelam, dikumpulkan untuk menyelidiki mengapa Boeing 737-500 memasuki wilayah Jawa tak lama setelah lepas landas dari Jakarta pada Januari. Meer jatuh 9. Ia juga menyaksikan tiga kerabat pertama korban yang menerima uang dari dana santunan. Sriwijaya Air menawarkan kepada kerabat pembayaran asuransi sebesar 1,25 miliar rupiah ($ 115.320). Hal ini sejalan dengan hukum Indonesia yang menetapkan bahwa kompensasi harus ditawarkan dalam waktu 60 hari setelah terjadinya kecelakaan. Selain itu, perusahaan asuransi negara Jasa Raharja memberikan donasi sebesar 50 juta rupiah kepada setiap keluarga korban. “Saya jamin semua ganti rugi untuk semua korban akan segera diselesaikan,” kata Widodo. Unit memori penting dari mesin dikte kokpit masih dicari. Perangkat tersebut tampaknya telah terkelupas dari bagian luarnya, dan para pejabat mengatakan beacon pencari lokasi bawah air yang terpasang pada kedua kotak hitam anti-tabrakan dipindahkan karena benturan tersebut. Perekam data penerbangan dipulihkan tiga hari setelah kecelakaan itu. Australian Associated Press

/images/transform/v1/crop/frm/silverstone-feed-data/e8270981-3ff1-4982-aa48-01ce1a0de4dc.jpg/r0_74_800_526_w1200_h678_fmax.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *